(40) CARI GARA-GARA

4.3K 184 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 



~#~

"Kenapa tuh wajah ngantuk banget keliatannya" Seth meletakkan beberapa berkas yang perlu ditanda tangani pada meja sang bos. Matanya menatap lekat wajah lelaki didepan yang begitu sendu.

Khaleev masih diam diposisi yang sama. Tubuh bersandar dengan mata tertutup. Telapak tangannya terkatup dipangkal hidung dengan siku bertumpu pada tangan kursi.

"Habis berapa ronde sih sampai dikantor tenggen begini. Jarang banget loh lo begitu" Tuding Seth.

Khaleev yang tak terima membuka mata cepat. "Mulutmu itu pingin ku rendem air keras?" Seth cengengesan. "Tadi malam si baby rewel, banyak maunya. Sampai Ryn engga tidur karena pingin ini itu mulu. Ya aku sebagai suami bisa apa selain nemenin istri" Tuturnya diakhiri dengusan.

Seth mengangguk paham. Tubuhnya didudukkan pada sofa. "Lagi ngidam toh ceritanya Kakak Ipar" Kepalanya manggut-manggut.

Khaleev kembali pada posisi yang sama. "Ribet ternyata kalau ngurus orang hamil" Serunya ketus.

BLAMM!!

Khaleev dan seth kompak terlonjak. Pintu ruangan menjadi pusat perhatian. Mata kedua lelaki itu kompak mendelik. "Kakak Ipar?" Ucap Seth lebih dulu.

Khaleev ditempatnya gelapan melihat siapa yang tadi membuka pintu dengan bantingan. Lelaki itu bingung harus apa. 'Sial! Kenapa sih ni bibir tidak bisa kompromi dulu' Rutuknya membantin gausar.

"Jadi ribet kalau ngurus orang hamil?!" Ryn, si dalang yang membuat pintu terbanting tadi berkacak pinggang dengan wajah garang. Dadanya naik turun penuh emosi.

Tadinya niat hati dirinya kesini ingin mengajak Khaleev dan Seth makan siang bersama. Tapi apa? Malah dirinya mendapatkan pengakuan yang mampu membuat darahnya mendidih.

Khaleev menghela nafas ditempatnya. Dengan penuh harapan, tubuhnya bangkit melangkah menuju sang istri. Beberapa kali nafasnya ditarik dan dibuang gausar. Tepat didepan sang istri, Khaleev mengambil kedua tangan wanita itu untuk digenggaman. Tentu, Ryn langsung menepisnya.

Menghirup kembali nafasnya dalam. Wajahnya dibuat seserius mungkin. Matanya dalam menatap manik Ryn yang seakan berapi-api.  "Bukan gitu maksud aku tadi" Suara Khaleev dibuat selembut mungkin.

Ryn mendelik. "Bukan gitu apanya?! Jelas-jelas tadi kamu sendiri ngomong dengan lancar ngatain ribet ngurus orang hamil" Tekan Ryn berang. "Kalau tau ribet, jangan dibuat hamil makanya" Khaleev meringis. Susah sekali memang kalau sudah berurusan dengan mood ibu hamil. Salah lagi salah lagi.

"Ryn sayang, dengar" Khaleev masih berusaha sabar. Sedangkan Seth ditempatnya memilih diam tak berkutik, dari pada harus disemprot ibu hamilkan. "Aku tuh tadi engga maksud gitu. Keceplosan aja efek capek tadi malam, mungkin" Khaleev berdecak dalam hati saat dirinya mengeluarkan kalimat dengan tak yakin.

"Sayang, engga baik loh buat baby kalau kamu marah-marah mulu" Dengan cepat kembali berseru. Takut-takut kalau tak cepat ditimpali nanti akan timbul masalah baru.

Sepertinya kali ini berhasil. Ryn yang tadi ingin kembali berkomentar dengan amarah urung dan  mengatup bibirnya. Wajahnya yang tadi garang kini berganti lebih kalem. Kepalanya menunduk. "Maaf ya baby, udah buat kamu kaget" Seru Ryn dengan tangan kanan setia mengelus perutnya.

Diam-diam Khaleev menghela nafas lega. "Yuk duduk, nanti kami kamu pegel kalau berdiri terus" Ajaknya pada sang istri. Khaleev dengan sigap menggandeng Ryn menuju sisian sofa dekat Seth.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang