Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
"Buahahaha... Masih tak habis fikir" Khaleev memandang sengit Seth yang terus tertawa begitu puas didepan sana. Tangannya bersikedap dan memilih membuang pandangan ke arah jendela. Nafasnya dilepas kasar dengan mendengkus. Seth sialan.
Ini semua karena lingerie. Ingat kejadian tadi malam saat Ryn mengambil gambar dirinya dengan pakaian sialan itu? Ternyata diluar pengetahuannya. Ryn menggunakan salah satu gambar yang diambilnya tadi malam untuk dijadikan wallpaper pada ponsel wanita itu. Dan sialnya tadi pagi, saat makan wanita itu meletakkan ponselnya dimeja. Siapa sangka kalau Seth melihat foto itu saat tak sengaja layar ponsel milik Ryn menyala.
"Kagak malu apa ya sama otot" Khaleev semakin kesal mendengar Seth terus meracau. Rasanya ingin sekali lelaki itu memusnahkan Seth kalau saja tak ingin Seth adalah cucu angkat sang Oma.
"Ka-" "Sekali lagi kau bersuara. Tahan saja jadi pengangguran diluar sana Seth" Seth langsung kicep. Khaleev sudah angkat bicara. Ledekan yang tadi ingin kembali disuarakan tak berniat untuk dilanjutkan walau terpotong.
Khaleev akan melakukan apa yang dikatakannya walau itu akan merugikan. Kalau A ya A, tak bisa berganti B bahkan C. Susahlah pokoknya. Jiwa penguasanya begitu mendominasi.
Ya memang sih kalau dipecat pun Seth tak akan jatuh miskin. Tapi dirinya mau ngapain kalau tidak bekerja? Menjadi pengangguran saja tak enak walaupun kaya bung. Mau bekerja ditempat lain? Tempat mana yang akan menerima pekerja yang dipecat secara tak hormat dari seorang Khaleev. Bisa dibilang, Khaleev dan kekuasaannya.
Perjalanan yang tadi diawali dengan tawa ledekan dari Seth sekarang mendadak sunyi, hening, senyap. Bahkan kebisingan dari kendaraan lain diluar sana sampai terdengar. Ditambah efek radio didalam mobil mewah itu tak dinyalakan.
Seth yang kicep memilih membuka ipadnya. Memeriksa pekerjaan lebih baik daripada harus menghadapi amarah Khaleev. Padahal tadi lagi seru meledek lelaki itu.
"Sial!" Seth mengumpat dengan wajah mengetat. Supir disebelah sempat kaget. Khaleev dibelakang hanya melirik ke arah kursi didepan. Seth membalik tubuhnya. Khaleev menaiki sebelah alis saat melihat ekspresi Seth yang bisa dibilang tidak baik-baik saja.
"Salah satu dokumen penting perusahaan tersebar" Seth menyodorkan Ipadnya pada Khaleev. Sebagai pemilik perusahaan Khaleev langsung marah mendengarnya. Ipad tadi ditarik kasar dengan wajah mengetat dan gigi saling bergemeletuk.
"Shit!" Umpatnya setelah melihat informasi yang ditampilkan pada layar Ipad ditangannya. Khaleev menggeram. "Cari siapa pelakunya!!" Ipad tadi dihempas kasar pada sisian bangku disebelah yang kosong. Seth meringis. Benda pintar yang selalu menemaninya saat bekerja teraniaya dibelakang sana.
~#~
"Ryn, kamu ngapain sayang?" Velera yang baru hadir dari pintu dapur bertanya. Wanita paruh baya itu mendekati sang cucu menantu yang tengah berdiri didepan mesin pemanggang roti.
"Lagi mau buat roti Oma. Tadi nyoba makan nasi mual. Oma mau?" Tawar wanita muda bernada dua itu lembit.
Velera tersenyum "Pantes Oma cari daritadi kamu nya engga ketemu. Kenapa engga suruh chef aja?" Tanyanya lagi.
Ryn menggeleng dengan senyum tipis. "Kalau masalah begitu aku masih bisa sendiri kok Oma" Tangannya mengambil piring yang sudah disediakan saat roti yang dipanggang sudah jadi. Disana juga ada dua maid yang sedari tadi setia menemani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata (END) ✅
Romance1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan orang lain. 2. Pihak pertama akan menanggung biaya hidup pihak kedua. 3. Pihak kedua bisa meminta apapun pada pihak pertama jika bersangkut...