Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
"Calon bayinya berkembang dengan baik. Semuanya sehat-sehat saja. Usianya memasuki minggu keempat" Khaleev memandang serius monitor yang menampilkan titik yang nyaris tak terlihat jika tak fokus.Ryn yang tengah merebah dibrankar pun melakukan hal yang sama. Mata wanita itu tampak berkaca-kaca.
Dokter menjelaskan menggunakan bahasa Inggris atas suruhan Khaleev. Makanya Ryn mengerti apa yang tengah dijelaskan.
Suami istri sah itu tengah berkunjung pada salah satu rumah sakit terbaik di Negara tersebut. Tadi, setelah sedikit perbincangan masalah kontrak palsu. Akhirnya Khaleev dan Ryn sama-sama menerima dengan lapang dada.
Ryn berfikir terikat kontrak atau tidak dirinya sama-sama sudah dibobol dan menghasilkan janin. Jadi ya dirinya terima saja apapun yang terjadi.
Ternyata Khaleev pun sama. Ingat saat dirinya tadi menolak Ryn membahas kontrak? Ya sudah, lelaki itu berakhir dengan tanggapan biasa saja.
"Tapi tunggu, sepertinya ini ada kabar yang lebih membahagiakan lagi" Khaleev dan Ryn saling pandang sebelum beralih memandang Dokter perempuan berkacamata yang tengah menggerakkan alat kehamilan diperut Ryn yang sudah diberi jel.
"Apa itu Dok?" Tanya Ryn lebih dulu. Rautnya ikut serius. Khaleev memilih mencermati dengan seksama.
"Lihat, disana titiknya ada dua" Ryn dan Khaleev menyipitkan mata agar fokus pada telunjuk sang Dokter yang mengarah pada monitor.
"Maksudnya Dokter?" Ryn bingung. Khaleev pun sama. Gelombang tipis menghiasi dahi mereka masing-masing.
"Itu tandanya kalau calon bayi kalian ada dua" Ryn terbelalak. Sedangkan Khaleev merasa tak percaya ditempatnya. Apakah benihnya sepaten itu sehingga hanya dengan sekali tembakan bisa menghasilkan dua janin sekaligus?
"Anda serius?" Kali ini Khaleev yang bertanya. Ryn terlampau senang sampai tak ingat untuk bersuara lagi.
Dokter itu terkekeh. "Masa iya saya berbohong untuk hal seperti ini Tuan" Khaleev manggut-manggut dengan raut cerah. Bibirnya tak bisa lagi menahan senyuman yang meronta ingin merekah.
"Baik. Pemeriksaannya sudah selesai. Mari kita bicarakan lebih lanjut dimeja saya. Sekalian saya tuliskan resep penguat kandungan dan vitamin lainnya" Dokter tersebut membersihkan gel yang tadi diletakkan pada permukaan perut Ryn.
Khaleev membantu Ryn turun dari brankar setelah baju wanita itu kembali dirapikan. Tanpa sadar, tangan lelaki itu melingkar dipinggang sang istri. Ryn tak kaget, malah sekarang rasanya enjoy-enjoy saja.
"Silahkan duduk Tuan, Nyonya" Titah wanita dengan jas putih tersebut. "Ini resepnya" Selembar kertas dengan nama-nama ilmiah disodorkan. "Apa ada yang ingin ditanya lebih lanjut?" Tanya sang Dokter lagi.
Khaleev mengangguk. "Ada Dok. Dikehamilan muda ini, apakah istri saya bisa melakukan perjalanan jauh? Seperti perjalanan udara saat kami pulang kembali ke Jerman?" Lidahnya sedikit kaku saat mengucapkan kata istri.
Dokter didepan tersenyum. "Pertanyaan yang bagus. Usia kandungannya memang masih terlampau muda. Untuk perjalanan jauh seperti itu juga masih rentan. Tapi masih dibolehkan dengan syarat tidak boleh terlalu lelah" Terang sang Dokter dengan senyum tipis.
Khaleev kembali mengangguk. "Kami menggunakan jet pribadi. Sepertinya itu meminimalisir kelelahan bagi istri saya" Sang Dokter mengangguk.
"Biasanya dijet pribadi memiliki kamar. Jadi Nyonya Ryn bisa istirahat saja dengan posisi yang baik untuk janinnya" Imbuh si Dokter berkacamata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata (END) ✅
Romance1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan orang lain. 2. Pihak pertama akan menanggung biaya hidup pihak kedua. 3. Pihak kedua bisa meminta apapun pada pihak pertama jika bersangkut...