(42) SUMBER KEBAHAGIAAN BERTAMBAH

4.3K 183 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 

~#~


Suara langkah kaki yang saling bersautan terdengar begitu nyaring pada lorong rumah sakit karena efek keadaan lumayan sepi siang ini.

"Oma, bagaimana keadaan Ryn?" Khaleev bertanya dengan nafas tersenggal. Dadanya bergemuruh dengan keadaan sedikit tak karuan.

Velera menoleh dan terlihat sedikit raut khawatir diwajahnya. "Ryn didalam. Kamu bisa masuk, Ryn sudah menunggu kamu sedari tadi" Khaleev tanpa menjawab langsung berlari memasuki pintu yang setia tertutup. 'Ruang bersalin' Begitulah tulisan yang terdapat diatas pintu.

Laki-laki itu kembali mengambil langkah lebar saat mendapati Ryn dengan penuh peluh tengah meringis kesakitan dibrankar yang ditempatinya. Khaleev tampak memperdulikan dirinya yang tadi sempat menjadi pusat perhatian karena masuk tanpa aba-aba.

"Kamu kuat, baby udah engga sabar ingin ketemu kita" Kalimat penenang dilayangkan walau jantungnya berdegub tak karuan didalam sana. Tangan sebelah kanannya menggenggam tangan sang istri yang langsung disambut remasan kuat oleh wanita itu. Sedangkan tangan kirinya mengusap peluh sebesar biji jagung yang terus keluar diarea kepala sang istri.

Pakaian rumah sakit yang dikenakan Ryn sudah mulai basah akibat keringat dibeberapa bagian. Keadaan wanita itu sudah sedikit berantakan tetapi masih terlihat begitu cantik dimata Khaleev.

"Sakit.. Khaleev.." Ryn sedikit tersenggal. Nafasnya tak beraturan karena rasa sakit yang terus bertambah setiap saatnya. Dibawah sana, rasanya terus terbuka secara paksa tanpa bisa ditahan. Ryn kacau, seketika apa yang dipelajarinya saat kelas hamil dan yoga kemarin buyar.

Khaleev berusaha tersenyum walau sedikit bergetar saat menarik sudut bibirnya. "Kamu kuat, aku dan baby bangga sama kamu. Kamu pasti bisa, semua akan baik-baik saja" Sedikit menggigit bibir bagian dalamnya saat rematan didatangannya semakin kuat.

Ryn tampak lebih tenang setelah mendengar kalimat tadi walau bibirnya terus mengeluarkan lenguhan kesakitan. Bahkan untuk bernafas teratur sesuai anjuran yang dipelajari ikut terlupakam tekniknya. 

Ryn akan melahirkan sebentar lagi. Tadi saat dikantor, Velera mengabari pada Khaleev kalau sang istri sudah dilarikan kerumah sakit karena ketubannya pecah. Tanpa babibu, Khaleev langsung menuju rumah sakit yang sudah diberi tahu sang Oma. Ada satu meeting yang ditinggalkan begitu saja oleh bos besar itu. Untung ada Seth disana yang bisa menggantikannya.

"Pembukaan anda sudah lengkap Nyonya. Ikuti intruksi saya nanti" Dokter yang selama ini setia menjadi Dokter kandungan Ryn bersuara.

Ryn mulai berjuang. Intruksi Dokter terus diikutinya hingga bayi yang dikandung terasa perlahan mulai turun melalui jalur lahirnya. Wajahanya memucat dengan bibir bergetar saat teriakannya terdengar begitu memggelengar dibalik suara intruksi sang Dokter.

Suara tangisan bayi begitu nyaring menggema setelah Ryn berteriak panjang. Punggung wanita itu terhempas kasar pada brankar saat merasakan dibawah sana sang bayi sudah meluncur dengan mulus.

"Selamat Nyonya, bayi anda dan Tuan Khaleev berjenis kelamin laki-laki. Semuanya lengkap tak ada yang kurang. Wajahnya begitu tampan seperti sang Daddy" Khaleev tersenyum dan langsung mengecup lama pelipis yang istri yang masih berpeluh bekas perjuangan hidup dan matinya.

Ryn yang masih mengatur nafas ikut tersenyum dengan bibir pucatnya. Perjuangan yang menyakitkan tadi rasanya sirna. 

"Benar kata Dokter. Dia begitu tampan" Suara Ryn terdengar begitu lemas. Matanya berkaca-kaca melihat sang anak yang selama ini dikandungnya sudah bisa dipeluknya.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang