(8) KECUPAN DIBALIK PELUKAN

7.7K 323 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 

~#~


"Enggh" Ryn mulai menggeliat dalam tidurnya. Perlahan, mata indah milik gadis anggun itu terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya. Pandangannya mulai mengedar pada sekitar ruangan saat nyawanya belum penuh berkumpul. "Kamar" Gumamnya menerka.

"Engga usah sok bingung. Saya yang bawa kamu pulang. Bisa-bisanya tidur dikantor sampai buat Oma khawatir" Kepalanya menoleh ke arah sofa saat mendengar suara dingin nan datar itu.

Disana, Khaleev tengah sibuk dengan lebaran kertas dan laptopnya. Sepertinya laki-laki itu sudah mandi karena pakaiannya sudah berganti pakaian santai yang biasa digunakan saat dirumah. Hari ini weekend, wajar saja jika Khaleev tidak menggunakan jas.

Ryn memandang langit-langit kamarnya mencoba mengingat apa yang telah terjadi. "Aish" Cicitnya saat mengingat dirinya yang sosoan untuk lembur tadi malam padahal sadar tak bisa menahan kantuk.

"Mandi sana, jangan ngelamun mulu. Oma udah nungguin buat sarapan" Suara Khaleev kembali terdengar dengan nada sarat perintah. Ryn mengikut saja perintah tegas itu.

Saat tiba dikamar mandi, Ryn baru sadar kalau pakaiannya sudah terganti. Ini sudah kedua kalinya dirinya menemukan pakaian berganti saat pagi hari.

Apa iya Khaleev yang menggantinya? Dengan reflek kedua tangan Ryn menutupi area sensitif tubuhnya yang masih terbalut pakain tidur. "Kira-kira tuh om-om udah pernah grepe-grepe gue belum ya" Gumamnya dengan wajah panik.

Fikirannya mulai melayang pada hal yang iya-iya. Ryn sadar kalau Khaleev adalah pria dewasa yang normal. Masa iya Khaleev tak tergoda pada tubuhnya yang begitu terawat.

"Bodoh, bodoh, bodoh.. Ini jangan sampai terjadi lagi" Rutuk Ryn memukul-mukul pelan kepalanya. Setelah lama berperang dengan fikirannya. Gadis itu mulai melanjutkan acara mandinya.



~#~


"Oma jangan lama-lama ya, nanti Ryn kangen Oma gimana. Kalau Ryn kesepian gimana" Kalimat manja itu dicetuskan oleh seorang Ryn yang tengah berada dalam pelukan Velera.

Hari sudah menjelang sore. Mereka tengah mengantarkan Velera ke bandara karena wanita baya itu berkata ingin mengunjungi putri sulungnya.

Velera tak ada mengabarkan pada Ryn tentang kepergiannya. Ryn saja sampai dibuat terkejut saat tadi melihat Seth mengeluarkan dua koper dari kamar Velera.

Ryn fikir Velera pergi secara dadakan. Tapi ternyata ini sudah direncanakan jauh hari. Hanya dirinya saja yang tak tahu tentang kepergian wanita itu.

"Kan kamu ada Khaleev sayang. Lagian juga jaman udah maju. Alat komunikasi juga udah canggih" Seru Velera mengelus punggung Ryn sayang. Rasanya hangat sekali memiliki cucu menantu seperti ini.

Sudah menjadi keluarga dalam sebulan membuat Ryn dan Velera semakin dekat. Hidup nyaris sebatang kara seperti Ryn membuat dirinya merasa begitu beruntung bertemu dengan Velera.

"Oma engga tahu disana sampai kapan. Mungkin saja bisa lama, Oma mau main-main dulu dengan cucunya dari Aunty Khaleev" Terang Velera membuat Ryn mencibik sendu.

Seminggu yang lalu Velera mendapat kabar dari putrinya kalau anak tunggalnya sudah melahirkan. Jadi dengan semangat Velera ingin mengunjungi mereka. Sudah lama sekali mereka tak mendapati bayi setelah Khaleev besar.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang