Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
"Selamat pagi keluarga bahagia. Dimana ponakanku yang tamvan berada?" Khaleev yang sedang menyulangi Ryn kompak menoleh dengan sang istri ke arah pintu yang baru saja dibuka.Seth masuk dengan diikuti seorang gadis cantik dibelakangnya. Ryn tersenyum begitu antusias. "Seth, apa itu Ainsley?" Tanyanya setelah menyuruh Khaleev yang tadi menghalanginya pindah.
Seth mengangguk cepat. "Ya, dia Ainsley" Sang pacar Seth memberikan senyuman pada Ryn yang sedari tadi tersenyum pada dirinya.
"Akhirnya kita bisa bertemu. Aku sangat penasaran dengan dirimu sejak dulu karena Seth pernah marah saat dikatai homo. Wajarkan aku berkata seperti itu karena tak pernah melihatnya bersama perempuan?" Ainsley terkekeh. Seth tak pernah bercerita kalau pernah disangka homo karena terus terlihat seorang diri.
Seth yang sedang menjadi topik pembicaraan menekuk wajah masam. Masih saja pembahasan itu berlanjut. Dia cowok normal loh.
"Seth tak pernah memberitahu ku tentang itu. Senang bertemu denganmu... Ryn. Seth sudah banyak bercerita tentang dirimu yang sudah menjadi istrinya Khaleev" Suara Ainsley mengalun merdu.
"Apa dia pernah menceritakan yang buruk tentangku?" Tanya Ryn. Seth ditempatnya mendelik. Hey, apa-apaan itu pertanyaan? Dirinya anak baik gini loh. Masa iya diangap tukang ghibah? Sungguh tidak e, ck ck ck.
Ainsley kembali terkekeh dan menggeleng. "Tidak. Hanya perkembangan Khaleev yang sekarang semakin membaik berkat kehadiranmu. Ya, akhirnya kau juga ikut diceritakan" Terangnya jujur.
Khaleev melirik Seth setelah Ainsley berbicara. Seth yang merasa dilirik menoleh. Tangannya menggaruk tengkuk yang tak gatal saat melihat tatapan Khaleev seakan berkata 'Apa saja yang kau ceritakan tentangku?'. Ya kira-kira begitulah.
Ainsley dan Khaleev memang sudah kenal lama sebelum perempuan itu pacaran dengan Seth. Jadi wajar saja kalau sedikit banyaknya tentang Khaleev, Ainsley mengetahuinya. Semenjak Ainsley memutuskan menempuh pendidikannya di Sidney, Seth masih senang memberi informasi tentang Khaleev padanya.
"Ah, bayi kalian sangat imut. Perpaduan yang begitu baik. Boleh aku menggendongnya?" Ainsley kembali bersuara saat suasana menjadi hening sekejap tadi.
Ryn mengangguk. "Boleh, mumpung dia sedang membuka matanya" Serunya cepat. Kalau dari pembawaannya, Ainsley ini terlihat kalem dan lemah lembut.
"Sebentar, aku akan membersihkan tangan terlebih dahulu" Seru Ainsley saat Ryn ingin menyerahkan sang bayi.
"Kapan Ainsley tiba?" Tanya Ryn setelah menelan makanan yang kembali disulangi oleh Khaleev. Maniknya jatuh pada Seth yang belum banyak bicara setelah kepergian Ainsley ke kamar mandi.
"Tadi malam" Jawab Seth mendudukkan bokongnya pada sofa yang tersedia. Tubuhnya sedikit terasa lelah.
"Pantas saja kau baru datang sekarang" Khaleev angkat bicara. Nadanya sedikit datar dengan tampang tak minat.
"Gimana aku akan datang cepat kalau kau saja meninggalkan kerjaan yang menumpuk" Dengus Seth ketus.
Ainsley langsung mendekati Ryn setelah keluar dari kamar mandi. "Apakah dia akan rewel? Ini kali pertamaku menggendong bayi semungil ini" Tanya gadis itu setelah bayi Ryn berpindah dalam gendongannya.
"Sepertinya tidak" Jawab Ryn berpendapat. Karena memang sejauh ini sang anak tak pernah rewel sih.
Ainsley mengangguk dan membawa bayi dalam gendongannya mendekat pada Seth dan duduk disebelah lelaki itu. Sedikit menimang saat si mungil tampak menggeliat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata (END) ✅
Romance1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan orang lain. 2. Pihak pertama akan menanggung biaya hidup pihak kedua. 3. Pihak kedua bisa meminta apapun pada pihak pertama jika bersangkut...