(4) UJIAN BERAT

8K 330 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 

~#~



"AKHH.. SAKIT.." Khaleev memejamkan matanya karena pusing mendengar teriakan demi teriakan yang Ryn suarakan sejak 25 menit silam.

Tak lama tiba di hotel tadi. Seth datang dengan seorang wanita yang berprofesi tukang urut. Dari sejak awal wanita itu memegang kaki Ryn. Gadis itu pun tak kunjung berhenti berteriak.

Khaleev bangkit dari pinggiran ranjang yang didudukinya. Kakinya mengayun melangkah menuju sofa tempat dimana Ryn dan tukang urut berada. 

Disini tinggal mereka bertiga karena tadi Seth langsung kembali ke tempat acara untuk menemani Velera. Kasian juga kalau Velera harus sendirian mengurus tamu yang begitu ramai.

Ryn sedikit heran saat mendapati Khaleev berpindah duduk disebelahnya. "Jangan nangis terus" Dengan gentle nya Khaleev mengusap air mata yang sudah berlinang dikedua pipi gadis itu. 

Ryn tertegun mendapat perlakuan romantis mendadak dari Khaleev. "Sakit.." Erang gadis itu lagi saat kakinya kembali ditekan. Tanpa sadar Ryn masuk ke dalam pelukan Khaleev. Tangannya memeluk laki-laki disebelahnya begitu erat melampiaskan rasa sakit. 

Sejak kecil, Ryn sangat takut diurut. Karena menurutnya diurut itu adalah hal yang paling menyakitkan. Dulu, kalau dirinya jatuh dan harus diurut. Vion lah yang menjadi tempat pelampiasannya. Namun sekarang, semuanya sudah berbeda. Vion yang dikenalnya tak lagi sama. Dan  kehidupannya pun telah berbeda.

Khaleev sempat menegang saat Ryn memeluknya dengan erat. Setelah sadar dan sedikit rileks, lelaki itu menggerakkan tangannya untuk mengelus punggung sang istri.

Tukang urut yang berada didekat kaki Ryn sedikit mengembangkan senyuman saat melihat pasangan didepannya begitu mesra.

Awalnya, Khaleev sedikit jengkel saat melihat Ryn begitu lebay hingga mengeluarkan air mata saat diurut. Tapi sekarang, dirinya dibuat tertegun dengan isakan Ryn yang begitu pilu dalam dekapannya. 

"Sudah siap Tuan" Seru wanita pengurut. Tangannya bergeras merapikan perlengkapan yang telah digunakan.

Khaleev yang tengah menenangkan Ryn menoleh. Kepalanya mengangguk "Oh terima kasih. Didepan sudah ada supir saya yang mengantar anda" Ujarnya. Sang pengurut pun bergegas pamit.

Sepeninggalan wanita tadi, Khaleev sedikit menjauhkan tubuh Ryn dari dekapannya. "Tidur. Pantes diam" Cibirnya memandang wajah sembab Ryn yang sudah terlelap dengan damai.

Perlahan dan penuh kehati-hatian, Khaleev mengangkat tubuh Ryn menuju ranjang. Lelaki itu merebahkan tubuh Ryn dengan hati-hati agar tidur gadis tersebut tidak terusik.

Khaleev menegakkan tubuhnya. Memerhatikan penuh pada penampilan Ryn yang terlelap "Kasian juga jika dia harus tidur dengan pakaian seperti ini" Gumamnya tanpa sadar.

Khaleev mengambil posisi duduk dipinggir ranjang. Dengan tekad kuat, lelaki itu perlahan kembali mendudukkan tubuh Ryn. Bukan berniat mengganggu tidurnya, namun perkaranya saat ini letak kancing-kancing dari gaun tersebut berada dibagian punggung.

Ryn sedikit menggeliat. Khaleev dibuat menahan nafas saat kepala gadis itu merebah dan tak sengaja mendusel dibagian ceruk lehernya.

"Huffttt.." Khaleev mengehela berat. Tantangan sekali jika begini. Diyakin Ryn kembali tenang. Tangannya perlahan mulai merambat ke arah punggung gadis tersebut.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang