Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
Khaleev mengusak rambutnya kasar. Bagaimana bisa benihnya tumbuh begitu menyebalkan seperti ini. Semenjak keluar dari rumah sakit, Ryn yang dulunya mandiri kini begitu manja. Ini itu diminta hingga benar-benar didapat. Semuanya ingin dirubah bahkan sampai keadaan kamar mereka sudah 180° berbeda.Dulu saat Khaleev sendiri, warna monokrom mendominasi tertutama bagian dinding dalam kamar nan mewah tersebut. Tapi sekarang apa? Kamar itu sudah seperti coretan balita yang baru mengenal pensil warna. Dimana-mana warnanya berbeda. Mungkin kalau tak ada tempat tidur, semua mata yang memandang akan berfikir kalau ruangan ini adalah playground. Ia hanya bisa pasrah kalau tak ingin melihat Ryn merajuk, bahkan lebih parahnya menangis.
Kalau dikatakan artikel atau banyak orang, mood wanita hamil itu tak tertebak. Khaleev akan menjadi orang pertama yang akan membenarkan pendapat itu. Dirinya sendiri sudah sangat-sangat sering merasakan. Sifat penyabar mulai tumbuh belakangan ini karena menghadapi labil sang istri yang seperti rollercoaster.
Tak terasa 2 bulan berlalu sejak kepulangan Ryn dari rumah sakit. Perkembangan calon bayi mereka cukup baik hingga detik ini. Tak ada kendala apapun yang wanita itu rasakan, berbeda dengan Khaleev yang terasa runyam.
Malah wanita berbadan dua itu tampak lebih awet muda semakin ke sini. Kalau perut buncitnya tak menonjol, orang akan mengira Ryn baru berusia 17 tahun. Sebegitu positifnya aura yang diberikan si baby.
"Sayang, yang lain okey" Pembujukan kembali Khaleev layangkan. Mode mengidam Ryn tengah aktif. Meminta dirinya menggunakan lingerie menjadi permintaan sijabang bayi saat ini. Jelas Khaleev menentang. Malu dong dengan otot dan perut kotak-kotaknya. Seingatnya Ryn jarang selali mengenakan pakaian haram tersebut, tapi kenapa sekarang ada?
Mata lelaki itu menatap nanar pada benda kurang bahan dengan warna mencolok yaitu pink. Sudah terbentang dengan apiknya dipinggiran ranjang beserta Ryn duduk disebelahnya. Lebih parahnya, sudah bertali satu ditambah lagi dengan belahan dada yang rendah. Mau diletak dimana urat malunya Tuhan??
Khaleev baru saja tiba dirumah setelah lembur hingga kini pukul 9 malam. Pakaian kantornya masih melekat pas ditubuh tanpa jas seperti tadi pagi saat pergi.
Penat masih bersarang didirinya. Tapi saat memasuki kamar, bukannya mandi dan istirahat. Ia malah mendapati keinginan aneh sang istri.
Ryn menggeleng dengan tampang memelas. "Kan ini keinginan baby" Cicitnya menunduk. Tangannya bersarang diperut dengan elusan-elusan ringan.
"Sayangg" Khaleev sedikit terdengar merengek. Tampangnya memohon dengan bahu telah luruh tak bertenaga.
Ingatkan Ryn untuk tidak bersemu mendapat panggilan sayang dari Khaleev yang belakangan ini sering terlontar. Ryn tak boleh luluh hanya karena panggilan sayang. Keinginannya harus terwujud. Berusaha meredam rasa ingin memekik. Tahan...
"Ck" Wanita itu mengulurkan tangannya ke arah Khaleev tanda minta dibantu untuk berdiri. Perut semakin membesar membuat ruang geraknya sedikit menyulit.
Setelah berdiri dengan sempurna, Ryn mengambil posisi tepat satu langkah didepan Khaleev. Tangannya kembali diletakkan pada perut dengan sesekali memberi usapan.
"Aku jadi engga yakin deh kalau kamu beneran sayang dengan baby" Khaleev mendelik. Jelas dirinya tak terima dengan tudingan itu. Ya memang saat proses pembuatan dirinya tanpa niat. Tapi menyayangi calon bayinya jelas Khaleev penuh dengan niat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata (END) ✅
Romance1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan orang lain. 2. Pihak pertama akan menanggung biaya hidup pihak kedua. 3. Pihak kedua bisa meminta apapun pada pihak pertama jika bersangkut...