Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
Khaleev menarik nafas dalam sebelum dihela panjang. Matanya menatap was-was Ryn didepan sana yang sedang bermain gym ball. Jujur dirinya menatap ngeri sang istri dengan perut bulatnya disana. Dirinya takut sekali kalau Ryn akan kenapa-kenapa. Ia tak pernah setuju kalau sang istri bermain bola karet itu. Tapi mana bisa juga dirinya menentang apa yang memang sudah seharusnya dilakukan ibu hamil.
Kehamilan Ryn sudah menginjak bulan ke sembilan. Perutnya begitu bulat dan sudah sedikit menurun. Wanita itu sedari dulu ingin sekali melahirkan secara normal sampai rutin mengikuti yoga dan kelas hamil lainnya. Khaleev dengan setia menemani sang istri untuk kegiatan-kegiatan kehamilannya. Jika tak bisa menemani sang istri, Ia akan meminta Velera untuk menggantikannya.
Diusia kehamilan 36 minggu ini sepasang suami istri itu belum juga mengetahui apa jenis kelamin sang calon anak. Khaleev benar-benar ingin semuanya menjadi kejutan saja nantinya.
Hari ini weekend. Jadi Ia berniat menemani kegiatan sang istri seharian dirumah tanpa kerjaan yang mengganggu. Ryn yang sekarang semakin membaik. Membaik dalam artian tak lagi serewal diawal kehamilan kemarin. Keinginannya mulai terkontrol hingga Khaleev lebih ikhlas memenuhinya. Bukan, bukannya yang sudah-sudah tak ikhlas. Ikhlas, tapi diiringi kekesalan saat menjalankannya.
"Jangan jauh-jauh mainnya. Aku masih takut ya" Khaleev bangkit dari duduknya dan melangkah menuju sang istri. Tangannya menerima uluran tangan Ryn yang ingin bangkit dari gym ball.
"Kayanya udah aja deh. Pinggangku sedikit pegel" Seru wanita itu dengan nafas sedikit tak teratur.
Khaleev mengangguk. "Yaudah, ke kamar yuk. Kamu mandi dulu biar badannya segeran" Ryn setuju.
Lelaki itu merangkul pinggang sang istri yang semakin berisi berkali-kali lipat karena kehamilannya itu. Meninggalkan ruangan gym yang memang sedari dulu tersedia dilantai 3 rumahnya. Dulunya sih hanya tersedia perlengkapan gym saja. Tapi sekarang sudah bertambah dengan peralatan milik Ryn.
"Tadi udah disediakan air hangat. Kamu bisa berendam sebentar biar baby didalam lebih rileks" Tutur Khaleev mengantarkan sang istri yang masih menggunakan pakaian olahraga khusus ibu hamil menuju kamar mandi yang terletak dikamar mereka.
Ryn menurut, setelah tiba dikamar mandi wanita itu meminta bantuan sang suami untuk menuntun dirinya pada bathup setelah pakaian ditubuhnya ditanggal meninggalkan pakaian dalam saja.
Semenjak perutnya semakin membesar, Ryn juga semakin kesusahan untuk melakukan kegiatan-kegiatan kecil seperti membuka pakaian dengan leluasa. Jadi tak urung bantuan Khaleev dibutuhkannya.
Setelah memastikan sang istri berendam dengan aman dibathup. Khaleev berlalu keluar ingin meminta maid untuk menyiapkan buah-buahan dan susu hamil untuk sang istri. Semenjak hamil, porsi makan Ryn semakin naik hingga tak heran kalau sekarang tubuh body goals milik wanita itu berubah menjadi berisi dimana-mana. Tapi tenang, Khaleev tetap menyukai tubuh sang istri. Bahkan lelaki itu lebih suka dengan tubuh sang istri yang sekarang karena menurutnya lebih menggemaskan.
"Letakkan saja dimeja. Tolong sediakan makanan beratnya untuk 1 jam lagi ya" Perintahnya pada kepala maid dan salah satu maid lainnya yang membawakan cemilan yang tadi sudah dipesannya melalui telfon.
"Baik Tuan" Ucap kepala maid dengan sedikit membungkukkan tubuhnya sebelum berlalu setelah menyeselaikan tugasnya.
~#~
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata (END) ✅
Romance1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan orang lain. 2. Pihak pertama akan menanggung biaya hidup pihak kedua. 3. Pihak kedua bisa meminta apapun pada pihak pertama jika bersangkut...