(20) PENYESALAN

7.7K 266 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 



~#~



Lelaki yang semalaman tidur disofa mulai merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Matannya dikucek beberapa kali sebelum mengerjab untuk dibuka. Kembali menyipit saat merasakan cahaya terlampau silau dari arah depan.

"Kok pintunya kebuka?" Gumamnya mendudukkan tubuh yang terasa pegal karena semalam tidur disofa. "Pukul berapa sih?" Jam tangan mahal yang berada dipergelangan tangan kiri dilihat dengan seksama. "What? Udah siang" Serunya kaget hingga terbelalak.

"Tuan?" Seth torlanjak ditempatnya. Bisa-bisa dirinya terkena serangan jantung lama-lama terus dikagetkan.

Kepalanya menoleh ke arah belakang. "Astaga! Kau mengagetkanku" Serunya mengelus dada yang berdebar kencang didalam sana.

Wanita dengan seragam hitam dan putih dibagian pinggang kebawah menunduk hormat. "Maafkan saya Tuan. Saya tak bermaksud membuat anda kaget" Serunya bergitu sopan.

Seth mengangguk. "Ahiya, apakah Khaleev sudah pulang?" Tanyanya saat mengingat kenapa dirinya hingga berakhir disofa semalaman.

"Saya kurang tahu Tuan. Tapi pintu utama terbuka. Sepertinya Tuan muda sudah kembali" Seth kembali mengangguk dengan tubuh ditegakkan.

"Baik. Kau bisa kebelakang siapkan sarapan. Aku akan ke kamar" Maid tersebut kembali memberi tundukan hormat mengantarkan kepergian Seth.

"Sial! Kalau lelaki itu sudah pulang. Kenapa dia tak membangunkanku" Umpat Seth merapikan kaos yang digunakannya. Kakinya membawa langkah bukan menuju kamarnya berada melainkan kamar orang yang tadi diberinya umpatan.

Tok... Tok... Tok....

Si penghuni kamar tampak terusik. Lebih pada si laki-laki yang pertama tampak menggeliat dalam tidurnya.

Tok... Tok... Tok....

Matanya perlahan mengerjab semakin terusik dengan ketukan yang berulang. Tubuhnya didudukkan cepat karena kesal. "Sshh" Sedikit ringisan keluar dengan tangan memegang dahi saat rasa pusing melanda. "Kok dingin sih?" Gumamnya saat selimut yang tadi menutupi tubuhnya merosot hingga batas pinggang. 

Pandangannya menduduk. Matanya melotot kaget melihat penampilan sendiri. "Sial! Kenapa gue engga pake baju" Rutuknya dengan mata jauh lebih segar. Seingatnya sedari dulu kalau tidur tidak pernah tanpa baju.

Dengan ragu disertai rasa penasaran. Kepalanya menoleh perlahan pada ranjang disebelah. Khaleev terkesiap, jantungnya berdebar kencang saat mendapati bahu Ryn tampak polos. Sisanya tak tahu karena masih tertutupi oleh selimut. Tapi sepertinya sudah dapat diduga. Sial! Apa-apaan ini?

Tok... Tok... Tok....

"Ck. Siapa sih" Ketusnya tampak kalut dengan fikiran yang mulai kemana-mana. Lelaki itu dengan cepat turun dari ranjang dan memakai cepat pakaiannya. "Sial! Udah gue apakan anak orang" Umpatnya saat sadar tubuhnya benar-benar polos.

Dengan langkah lebar lelaki itu membuka pintu kamar dengan kasar. "Apa?!" Sentaknya saat mendapati Seth yang berdiri disana.

Seth yang ingin membuka suara urung. Tatapan melotot dengan menelisik penampilan lelaki didepannya yang tampak berantakan. "Kalau cuma mau diam, gue tutup!"

BLAM!! 

Seth kaget ditempatnya mendengar suara pintu yang dibanting keras. Dengan langkah pelan kinerja otaknya melayang entah kemana. "Cuma nikah kontrakkan? Engga mungkin dong macam-macam" Racaunya saat mengingat penampilan Khaleev tadi.

Anagata (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang