Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
"Tuan, berkasnya" Ryn menyerahkan tumpukan berkas ditangannya yang sudah diperiksa.
"Letak saja disitu" Tanpa berniat menoleh sedikit pun Khaleev memberi titahan. Huh! Sifat bossy nya memang semena-mena kadang.
"Kalau begitu saya pamit Tuan" Ryn merasa kesal sedikit. Padahalkan seharusnya sudah biasa saja atau tak ambil pusing sedikit pun dengan sifat Khaleev. Namun kenapa sekarang dirinya aneh.
"Tunggu sebentar" Baru saja berputar 360° tubuhnya. Kalimat perintah Khaleev sudah emnyerobot masuk dalam gendang telinganya. Mau tak mau Ryn yang harus profesional kembali memutar tubuhnya. Berasa tengah memerani pergerakan bianglala saja.
"Tolong temui Tuan Darwin, ambil berkas untuk rekrut calon karyawan magang baru. Selanjutnya, pergi ke devisi keuangan, humas, riset dan pengembangan. Ambilkan beberapa berkas disana. Mereka sudah menunggu kedatanganmu sedari tadi" Ryn menjatuhkan rahangnya. Perintah macam apa itu? Hey, dirinya juga manusia biasa yang bisa lupa. Bagaimana dirinya bisa mengingat begitu saja apa yang tadi Khaleev katakan dengan panjangnya. Ck, sungguh menyebalkan sekali sih laki-laki itu hari ini rasanya.
Merasa tak ada pergerakan didepannya, Khaleev melirik sekilas. Benar saja, tak ada perubahan dari Ryn disana. Yang ada malah tampang bengong dengan sedikit kekesalan. Apakah gadis itu tengah mendumelkan dirinya diam-diam?
"Apa ada yang kurang jelas dari perintah saya?" Sarkas Khaleev. Tubuhnya ditegakkan. Melipat tangan dimeja setelah sedikit menyingkirkan berkas yang tadi menumpuk.
Ryn tersadar dari dunianya. Maniknya menatap tajam pada Khaleev dengan tangan berkacak pinggang. Kekesalannya memuncak saat mendapati lelaki itu dengan seenak jidanya bertampang datar dengan sebelah alis terangkat.
"Tua-" "Saya tidak terima bantahan apapun" Ryn menggeram marah ditempatnya. Wajahnya memerah saat dengan tidak baiknya Khaleev memotong ucapannya yang bahkan belum terucap dengam baik.
Merasa geram namun tidak bisa apa-apa. Ryn memilih dengan cepat angkat kaki dari sana. Tak lupa langkahnya sedikit dihentak kasar dengan gerutuan pelan dibibirnya. Sedikit dibumbui bantingan pintu melampiaskan apa yang dirasakannya.
"Eh, Kakak ipar? Apa ada yang terjadi? Kenapa dengan ekspresimu?" Ryn mendengus kasar. Kenapa coba disaat seperti ini harus bertemu dengan Seth yang senang menghadiahkan banyak pertanyaan.
"Nope. Biasalah, Khaleev dengan segala tahtanya" Ryn bersikedap setelah menekan tombol lift menuju lantai yang ingin ditujunya. Tubuhnya sudah berdiri tepat disebelah Seth.
"Haha.. Apalagi kali ini?" Ah, sepertinya masalah Ryn dan Khaleev lebih menarik sampai dirinya lupa untuk keluar dari lift dan malah mengikuti Ryn yang entah akan kenaman tujuannya.
Ryn dengan malas menjelaskan. Ceritanya jelas dibumbui dengan raut kekesalan dan gestur yang beragam. Tak lupa sediki cibiran iya lengkapi sebagai akhir cerita.
Seth geleng-geleng dengan kekehan ringan. Apa lagi coba penyebab tingkah Khaleev kali ini? Dirinya kenal betul dengan laki-laki itu. Pasti ada hal yang mengganggunya hingga berakhir membuat Ryn seperti sekarang.
Ryn berdecak. Mendatarkan rautnya "Malah cuma geleng-geleng doang. Udah ah sana, aku mau kerja" Tanpa kata lagi, kaki jenjang berbalut rok sepan diatas lutut itu langsung mengayun lebar meninggalkan Seth seorang diri setelah pintu lift terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagata (END) ✅
Romance1. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berperan dengan baik seakan-akan menikah karena cinta dihadapan orang lain. 2. Pihak pertama akan menanggung biaya hidup pihak kedua. 3. Pihak kedua bisa meminta apapun pada pihak pertama jika bersangkut...