2.Xender suka lo.

1.1K 96 0
                                    

Mau bilang sama kalian, kalau gak suka tentang gay, kalian bisa skip.
Bisa dilihat dari prolog sama chapter 1.

Jika ingin lanjut membaca, maka silahkan dibaca.



Salam miawww

 •••Salam miawww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sekolah gempar dengan kedatangan Balarama bersama ketiga tuan putri sekolah. Siapa lagi kalau bukan Aruna, Pertiwi, dan Saraswati.

Tatapan tajam bak elang milik Balarama membuat banyak kaum hawa menahan nafas mereka.

"Gue berasa jadi orang ganteng, kak."

Aruna mencubit lengan Balarama. "Lo emang ganteng goblok!" desisnya kesal. Dari gerbang hingga di koridor, Balarama selalu berucap seperti ini.

"Lo ke ruang guru dulu, kita bertiga mau ke kelas. Inget! Jangan sampai bikin masalah!" peringat Saraswati.

Balarama mengangkat kedua jempolnya, dan menurunkannya setelah ketiga kakaknya pergi.

Jarak dari koridor sekolah ddengan ruang guru cukup jauh. Berakhir Balarama harus berjalan lagi agar sampai lebih cepat. Matanya menatap banyak siswi yang melihatnya secara terang-terangan tanpa rasa malu, pekikan demi pekikan juga yang dia dengar tidak membuat dirinya berhenti.

"Gue suka pujian," guman Balarama. Dia masih menyusuri koridor, menuju ruang guru sampai dia melihat seorang laki-laki yang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri.

Orang yang sangat Balarama kenali, dan orang yang menjadi alasan kenapa dirinya juga pergi meninggalkan Indonesia dua tahun yang lalu.

"Zavares," pangillan kecil dari Balarama membuat Zavares menoleh. Dia langsung berdiri dan menghampiri Balarama.

"Mau ke ruang guru?" tanya Zavares. Balarama mengangguk, dia membiarkan Zavares melangkah duluan sebelum akhirnya dia menyusul dibelakang.

Matanya tak lepas dari Zavares. Cowok itu tampan, bahkan jika dibandingkan dengan dirinya, maka Zavares lebih tampan.

"Udah bisa hilangin perasaan lo?" tanya Zavares dengan nada datar.

"Udah." Zavares mengangguk mendengar jawaban itu.

"Tapi karena ketemu lo, gatau kenapa perasaan itu muncul lagi." Lanjut Balarama membatin.

Hening. Keduanya fokus mencari ruang guru, sampai Zavares tiba-tiba berhenti dan berakhir jatuh karena Balarama yang menabraknya dari belakang.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang