20. Cemburu

635 52 0
                                    

Okey aku up sekarang, ini tangan udah gatel buat up, cuma karena males buka wattpad jadi yah enggak aku up dulu hehe.

Makasih buat 500 readers 😭
Gak nyangka sih yang baca bakal segini, serius aku seneng banget.

Mau ucapin makasih banyak serius, makasihhh banget. Btw kalau ada kata atau kalimat yang kurang mengenakan, aku minta maaf.

Salam miawww 🌷

Salam miawww 🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Zavares menatap papan tulis yang dipenuhi coretan tinta. Rasanya sangat malah sekarang, apalagi rasanya dia merindukan Balarama. Apakah cowok itu sedang belajar? Atau dia bolos?

"Ares, kamu paham?" tanya Bu Semi didepan. Guru bahasa Inggris itu sepertinya sedang bermasalah, karena biasanya dia akan menggunakan kalimat bahasa Inggris setiap mengajar.

"Paham Bu," jawab Zavares sambil mengangguk.

"Ibu kayaknya ngeremehin Zavares, deh. Otak dia kapasitasnya lebih dari 360GB Bu, kece kan?"

Kaiden membuat Bu Semi terkekeh geli. "Terus kapasitas otak kamu berapa, Den?" tanya Bu Semi.

"Dia mah gak punya otak Bu!" sahut Manggala. Sontak membuat semuanya tertawa menatap Kaiden yang mendelik sebal.

"Kalau gak punya otak, nilai Kaiden aja gak ada yang dibawah KKM, tapi kamu paling gede nilainya cuma 76 kecilnya 0."

Manggala dibuat bungkam.

"Makanya jangan ngeledek! Kena karma, kan!" ketus Kaiden.

Manggala sontak mendelik sebal, dia hendak mengalihkan pandangannya dari Kaiden, malah mendapati Zeus dan Hades yang masih menertawakan dirinya.

"Gala itu sebenarnya pinter, pasti karena gak dikasih uang jajan lebih kan? Makanya gitu?" tebak Bu Semi semakin membuat Manggala jengkel.

"Bu, kalau nilai saya naik, ibu mau gak loncat dari lantai gua?" tanya Manggala.

"Kalau ibu Ultraman pasti bakal mau, soalnya ibu manusia biasa, jadi enggak dulu."

Bu Semi menggeleng kepalanya sejenak. Bicara begini dengan anak kelasnya memang tidak membuat stress sama sekali, kecuali memang menjengkelkan. Bu Semi memilih ingin akrab dengan anak didiknya karena satu alasan, yaitu dulu tidak ada guru yang seperti dirinya. Dalam artian semua guru terlalu garang untuk diajak berbicara.

"Kita lanjutkan, dan untuk Ares, kamu jangan melamun."

•••

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang