15.Makan Bareng

639 59 0
                                    

Up!
Gak nyangka bisa capai chapter 15 hehe
Btw aku seneng banget dapet 100 readers meski vote cuma dikit.

Inget ya besti, jangan lupa vote biar aku tambah semangat buat up cerita ini.

Balarama itu buat Zavares atau George?

Balarama itu buat Zavares atau George?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Permintaan maaf dari Zavares yang sudah diterima oleh Balarama membuat cowok itu sangat senang. Dia bahkan meloncat karena terlalu senang.

Zavares tersenyum menatap dirinya di pantulan kaca kamar mandi sekolah. Dia tersenyum lebar.

Apakah dia sudah mulai membuka hatinya untuk Balarama? Atau Zavares hanya bahagia karena Balarama mau memaafkan dirinya.

"Lo ngapa senyum-senyum gitu?" tanya Zeus.

Memang dari tadi dia yang menemani Zavares ke kamar mandi. Katanya sih biar ada yang jagain, supaya cewek-cewek gak ada yang masuk.

"Gapapa," jawab Zavares. Dia langsung keluar setelah selesai berkaca. Zeus menatap Zavares sedikit aneh. Tidak biasanya cowok itu tersenyum bahagia seperti itu. Terakhir kalinya adalah dimana Zavares dan Balarama berhasil memenangkan sebuah lomba saat SMP dulu.

"Res, lo mau belok?" tanya Zeus dengan wajah serius. Zavares menggeleng sebagai jawaban, dia tidak mau, dan dia tidak gay.

"Ngapain lo nanya begitu?" tanya Zavares dengan nada sedikit nyolot.

Zeus menggeleng saja, dia malas berdebat dengan Zavares jika cowok itu sudah menggunakan nada yang tidak bersahabat. Terlebih lagi Zavares itu manusia yang gampang baperan, jadi pasti sulit kalau posisinya lagi gak bagus.

"Res!" panggil Kaiden. Cowok yang tengah membawa tumpukan buku itu menghampiri Zavares yang menatapnya dengan sinis.

"Dia kenapa?" tanya Kaiden menatap Zeus, kemudian beralih menatap Zavares.

"Biasa, lagi gak mood."

Kaiden mengangguk paham, dia memberhentikan seorang siswa guna memberikan tumpukan buku yang ada di tangannya dan memberikan itu pada Bu Ningrum.

"Liat si Hades, kagak?" tanya Manggala dengan nafas terengah. Terdapat buku yang sangat familiar di mata mereka.

"Pasti mau nagih kas," bisik Kaiden si telinga Zavares.

Menjadi teman sekelas, mereka memang paling anti dengan yang namanya kas ataupun bayar bayar apapun, karena setiap detik atau menitnya pasti ada saja uang yang keluar.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang