34. Semua tentang George

273 24 0
                                    

Hayyiiii

Di chap ini buat George biar cepet sadar🤍

Salam miawww 🌷

Salam miawww 🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

George lahir di keluarga yang lumayan mapan. Terbukti dengan dia yang tak pernah kekurangan apapun sejak kecil. Semuanya selalu terpenuhi, baik saat dia memintanya atau tidak. Tapi hanya satu yang tidak bisa dipenuhi oleh kedua orangtuanya, George ingin keduanya menghabiskan waktu bersama di hari libur bersama dirinya dan kakaknya.

"Maaf, Geor. Mama sama Papa harus kerja, ini semua demi kamu sama kakak kamu. Tolong ngertiin, ya?"

Hampir setiap hari kalimat itu yang George dapatkan. Cowok itu hanya bisa tersenyum hambar mendengarnya.

George tidak ingin harta benda, dia hanya ingin mendapatkan kasih sayang. Dia iri dengan semua orang-orang diluar sana. George tidak ingin memandang itu dari sisi orang yang tidak mempunyai orang tua, tapi dia memandang dari sisi seorang anak yang ingin mendapat kasih sayang.

Menginjak kelas 6 SD, George melihat kakaknya menangis di pojok ruang tamu. Anak itu menghampiri kakaknya yang membawa benda, sangat asing baginya.

"Kakak kenapa?!" Panik George saat kakaknya semakin menangis histeris. Dia memeluk tubuh kakaknya yang jelas lebih besar pada saat itu. George tidak suka melihat kakak kesayangannya menangis.

"Kakak gagal jadi anak yang baik, Geor."

George menatap kakaknya bingung, sebelum suara barang pecah terdengar di sebelah pintu masuk. Disana berdiri Mama dan Papa George dengan wajah marah.

"KENAPA BISA?!"

"DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI! KITA BERDUA KERJA BUAT KAMU SAMA ADIK KAMU TAPI KAMU MALAH BIKIN MALU KELUARGA!!" bentak Papanya.

George hendak menghampiri kakaknya yang dipukuli oleh Papanya, namun itu ditahan oleh Mamanya karena dia tidak mau George kena imbas.

"Orla, bereskan barang-barang kita. Kita tinggalkan dia disini!"

Mata George melotot sempurna. "Papa mau ninggalin kakak?! Kasian kakak, pa!" Seru George menangis.

"Diem kamu! CEPET ORLA!"

Orla menuruti perintah suaminya. Dia tidak mau suaminya - Gemuruh semakin marah padanya.

"Papa! Jangan tinggalin Geza, Pa! Geza bakal gugurin anak ini! Tapi jangan tinggalin Geza, hiks..." Gadis berpakaian SMA itu menangis memeluk kaki Gemuruh, namun dia tetap tidak perduli. Persetan dengan orang gua yang tidak becus mengurus anaknya karena Gemuruh tidak pernah mengurus anaknya terus menerus.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang