BalaRes

42. Terungkap

Pengen pargoy bareng Rama😫

Ehh btw nih jangan lupa vote dan follow biar kece broww😎

Yuk bisa yuk End di chapter 50 huhu

Salam miawww 🌷

•••

Zavares kini tengah kesal, kesal sekesal kesalnya. Disebuah kamar bernuansa abu-abu, dia melihat Balarama anteng berbicara dengan George, malah isi ketawa lagi.

Bukan hanya Zavares, Ghea juga menatap kedua orang itu dengan kesal. Patutnya ini waktunya dia bercerita dengan abangnya, tapi malah diserobot sama Balarama.

"Bang! Kasih Ghea dong!" Ghea menghentakkan kakinya kesal.

Balarama melirik sekilas. "Ogah banget, btw sekali lagi maafin gue, Geor."

George tersenyum untuk kesekian kalinya. "Sumpah, gapapa kok! Lo tenang aja Rama. Gue bukan orang pendendam."

B

alarama terkekeh kecil. Matanya melirik Zavares dan Ghea secara bergantian. Dia tertawa dalam hati melihat ekspresi keduanya seperti menahan marah.

"Oh, ya. Mawar yang gue kasih, masih lo simpan?" tanya George. Dia mengambil secangkir teh yang memang sudah disediakan di meja.

"Masih, dong! Yakali gue buang, berharga banget." Balarama menjawab pertanyaan George dengan semangat. "Tapi sisa dua, satunya layu satunya lagi ilang, gatau kemana."

George mengangguk kecil. "Aneh banget, udah lama padahal, masih aja awet," ujarnya.

"Udah! Gak kuat gue!" Zavares menarik tangan Balarama agar dia berdiri disebelahnya. Enak saja mau berduaan terus sama George.

"Nah gitu!" Ghea langsung naik keatas tempat tidur George. Gadis itu menjulurkan lidahnya mengejek Balarama.

"Betah banget, nggak inget suami?" tanya Zavares garang.

"Nikah aja belum," sinis Balarama.

"Nanti, lulus gue lamar lo." Balarama jadi salting. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kalau gue masih hidup." Seketika raut wajah mereka berubah menjadi serius.

•••

"Saya nyerah, tuan!"

Paman Zet mengangkat tangannya. Lelaki yang seumuran dengan Sungsang itu nampak frustasi dengan semua yang terjadi. Maksudnya dia jadi pengasuh dadakan bareng paman Sam.