Ini cerita tentang Balarama yang mencintai Zavares.
***
Balarama adalah seorang laki-laki berparas tampan dan memiliki otak yang sangat pintar. Mempunyai banyak harta, dan jangan lupakan dia adalah pewaris tunggal di keluarga Dewata.
Sementara Zavar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Balarama membuang asal tasnya diatas meja. Dia merasa letih setelah berangkat dari rumah sakit. Menyamar sebagai pasien membuat dia letih, apalagi Ghea yang selalu menatapnya mengintimidasi.
"Baru dateng, Ram?" tanya Hezel menatap Balarama. Laki-laki itu duduk diatas meja milik Fany.
"Lo gak liat?" tanya Balarama sensi. Terlihat kantung mata dan wajahnya terlihat lesu.
"Btw keadaan George gimana?" tanya Hezel. Dia tidak datang karena baru saja pulang dari olimpiade. Hezel tahu George kecelakaan dari Fany, gadis itu mendatangi dirinya dengan wajah panik.
"Dia koma. Gue kasihan sama adiknya," jawab Balarama. Raut wajah sedih yang dia tampilkan membuat Hezel berdiri.
Hezel menghampiri Balarama, menepuk pundak laki-laki itu pelan. Hezel turut bersedih karena George mengalami kecelakaan, meski agak janggal jika dibayangkan.
"Lo ngerasa ada yang janggal?"
Balarama mengernyit. "Maksud lo?" tanyanya. Dia menatap Hezel meminta jawaban.
"Mobil yang katanya nabrak George nabrak George langsung berhenti mendadak selama beberapa detik sebelum mobil itu kabur. Itu gak mungkin banget kalau remnya blong " jelas Hezel.
"Kenapa lo mikir itu jadi kejanggalan?" tanya Balarama lagi.
Hezel menggindikan bahunya. "Menurut gue, sarannya lo suruh bokap lo buat buka kasus ini lebih luas."
Balarama mengangguk setuju. Dia memutuskan keluar untuk menghampiri kakaknya. Dia harus membahas ini dengan ketiga iblis kesayangannya.
Melangkah tergesa di koridor sekolah, Balarama tidak sengaja menabrak Zahra yang sedang berjalan sambil menunduk. Gadis itu cengo menatap Balarama yang juga ikut terjatuh dihadapannya.
"R-rama?"
Balarama acuh, dia berdiri dan melanjutkan jalannya. Mengidahkan panggilan Zahra yang kian lama mengecil karena sudah jauh.
"BEB!"
Balarama memutar bola matanya malas. Zavares mengagetkan dirinya dengan cara yang sangat tidak bagus. Masa iya cowok itu tiba-tiba muncul dengan rambut yang dikuncir apel, dan wajahnya yang dibuat imut, meski emang imut.
