46. Italia

216 16 0
                                    

Lama udah gak up hehe
Sekarang aku up lagi!
Sumpah gak rela pisah sama Rama😫😫

Salam miawww 🌷
•••

Italia mendesis marah. Tangannya mengepal erat menatap wanita didepannya yang tersenyum dengan lebar. Wanita itu terkekeh kecil melihat ekspresi Italia. Wajah laki-laki yang sangat amat marah karena melihat jasad istrinya tergeletak didepan mata.

"Saya udah bilang sama kamu, kalau saya nggak main-main Italia," ucapnya tersenyum simpul.

"Gue gak pernah denger lo ngomong formal. Jadi nggak usah sok formal! Gue bilang bakal ganti, Aruna! Tapi jangan jadiin istri gue korbannya!"

"Sejak kapan lo anggap dia istri? Bukannya dia nikah sama lo terpaksa? Dan lo malah milih tabur benih di perut gue, dulu."

Italia memejamkan matanya. Shaka itu anak hasil hubungannya dengan Aruna. Shaka, remaja yang tidak pernah tahu siapa ayahnya. Apakah dia akan terkejut mendengar fakta bahwa ayahnya sudah menikah tapi bukan dengan ibunya.

"Italia, gue mau lihat seberapa peduli elo sama dia, tapi ternyata dengan bunuh istri lo, emm lo sama sekali nggak kepancing," ujar Aruna tidak jelas.

"Dia nggak akan bisa hidup kalau gue berontak. Sekarang gue tanya, lo mau apa?"

Aruna tersenyum. "Pertanyaan yang sangat di tunggu." Aruna duduk disebelah Italia. "Serahin diri lo ke polisi tanpa libatin nama gue," ujarnya.

Italia berdiri. "Gak! Lo pikir gue bakalan mau?! Nggak Aruna! Semuanya gue lakuin demi lo! Demi anak gue sama Lo! Gue nurut BANGSAT! Tapi kenapa lo malah gini?"

"KARENA LO UDAH NGGAK BERGUNA!" jawab Aruna berteriak keras.

Italia menggeleng pelan. "Jadi selama ini lo manfaatin gue?"

Aruna mengangguk. "Why not? Lo udah tahu sendiri jadi nggak perlu gue kasih tahu," jawab Aruna.

"Gue udah kasih semuanya, Aruna. Bahkan nyawa istri gue lo habisin gue masih bisa diem," ujar Italia.

"Lo terlalu bodoh, naif, egois, bringas."

Setelah itu, Aruna pergi dari rumah Italia entah kemana wanita itu akan pergi. Italia merenung, dia menatap mayat istrinya yang terbaring dilantai.

"Halo ini dengan pihak kepolisian," ujar seorang polisi diseberang.

"Langsung ke intinya, saya sudah membunuh istri saya, alamat rumah saya jalan ****"

Italia memutuskan sambungan telfonnya secara sepihak. Pria itu berjongkok mengambil pisau yang masih menancap di perut istrinya. "Maafin gue belum bisa jadi suami yang baik buat elo."

Italia lantas menusuk perutnya sendiri sambil tersenyum. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali hingga dia merasakan tubuhnya mati rasa dan matanya terpejam seiring nafasnya yang perlahan berhenti berhembus.

•••

"Alumni siswa di IRISH dikabarkan bunuh diri bersama istrinya."

Zavares bangkit dari duduknya. Dia menatap kedua putranya secara bergantian.

"Dika, yang meninggal siapa?"

Baladika menatap Zavares sebentar. "Katanya seumuran sama Papa, namanya siapa sih? Lia Lia pokoknya, cowok, mukaknya bule."

Nafas Zavares tercekat. "Apa itu Italia?" gumannya yang dapat didengar oleh Baladika.

"Nah! Itu dia! Italia, tapi kata polisi dia sempet telfon ke kantor terus bilang kalau dia habis bunuh istrinya, terus dia bunuh diri ..."

Zavares langsung pergi meninggalkan Baladika yang ucapannya terpotong. Kesal, dia langsung menendang keras Baladewa hingga adiknya tersungkur.

"Asu! Jadi Abang nggak sopan banget," ketus Baladewa.

"Lo jadi adek durhaka!" ketus Baladika.

"ZAHRA KAMU TELFON PERTIWI SURUH DIA KE RUMAHNYA XENDER!"

•••

Kaiden pergi, Italia meninggal, Fany kabur, tinggal Hazel sama George yang gak ada kabarnya," ujar Gerald. Dia menyender di bahu Manggala.

"Gue curiga mereka saling bersangkutan. Terutama si Fany tuh yang bunuh abangnya sendiri."

"Shaka kamu yang sabar, ya? Tante janji bakalan tangkap Mama kamu yang idiot itu!" Pertiwi mengusap rambut Shaka pelan.

"Makasih Tante, tapi jangan apa-apain Mama, ya?" Shaka menatap Pertiwi dengan mata berkaca-kaca. Shaka tahu jika Mamanya salah, hanya saja dia tidak mau melihat Mamanya terluka.

Pertiwi tersenyum dan mengangguk. "Nggak akan kenapa-napa. Mama kamu orang yang kuat, sakit kuatnya bisa bikin banyak orang hancur," ujar Pertiwi membuat Shaka memalingkan wajahnya.

"Zavares sama Zahra lama banget, nungguin mereka kaya lagi nungguin orang belah duren," ujar Damian dihadiahi tendangan dari Samuel. Bisa-bisanya cowok itu berkata jorok.

"Azarel sama Anggara, lah si Abara kemana?" Tanya Xender.

"Lagi otw kesini, Om. Katanya hpnya Bara ketinggalan, jadi dia pulang lagi," jawab Azarel.

"Lebih tepatnya gak bisa lepas dari game kesayangannya," tambah Anggara jutek.

Pertiwi tertawa mendengarnya. "Anggara nggak boleh gitu, dia kembaran kamu juga," ujarnya.

Anggara merotasikan bola matanya. Terkadang dia malu mengakui Abara itu adalah kembarannya karena sikap cowok itu yang brutal, bobrok, gak bisa diajak serius.

"Shaka, kamu ambilin selimut Tante di mobil, ya? Kasihan anaknya Samuel kebangun."

Shaka mengangguk, dia mengambil selimut Pertiwi di mobil. Shaka itu muka judes tapi hatinya sangat baik baik saking baiknya jadi suka dibegoin sama Aruna.

Samuel tersenyum menatap putrinya yang sudah membuka matanya. Hawa dingin membuat balita laki-laki itu terbangun.

"Elgar bangun? Sini sama Papa," ujar Samuel mengangkat Elgar.

"Cocok banget lo berdua, nikah gih!"

•••

Maaf pendek, jujur aku lagi sibuk jadi gabisa update hehe ..

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang