45. Kaiden

215 16 0
                                    

Wait wait wait buat yang belum follow, jangan lupa follow aku hehe

Cinta Zavares dan Balarama itu abadi, buktinya Baladika dan Baladewa adalah nama yang diberikan Zavares pada anaknya untuk mengenang Balarama.

•••

BalaRes

•••

"Ketemu?"

"Kaiden pergi ke jalan ngarah bandara, mungkin dia mau kabur." Ujar Qatar diseberang sana. Nafasnya nampak sedikit tercekat, mungkin karena Damian membawa mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Lo ngebut, bangsat?! Hati-hati goblok!" Zavares memperingati teman-temannya, mereka tidak boleh lengah. Kaiden harus mereka dapatkan demi mendapat informasi yang lebih jelas.

"Gue di mobil sama Damian, kalau Zeus sama Hades mereka ke jalan potong," ujar Qatar membuat Zavares mengangguk paham.

"Share lokasinya!"

Qatar dengan cepat memberikan lokasi mereka, meski berpindah, namun bisa membuat mereka mengetahui dimana saja jalan yang Qatar lewati.

"Kira berame, Baladewa diem dirumah, ya?" Zahra tidak mau putra bungsunya kenapa-napa, jadi dia harus ekstra hati-hati.

Baladewa menggeleng. "Nggak, Ma. Dewa juga mau ikut," ucapnya merengek. Cowok itu mau menangis membuat Abara mendengus sebal.

"Cowok kok cengeng? LAKIK, DONG!"

Baladewa melempar tas sekolahnya ke arah Abara hingga mengenai wajah tampan Abara. Sialan memang, untung masih bocah. Kalau seumuran udah habis ditangannya.

"Bagus! Bagus banget Dewa!" pujian itu keluar dari mulut kakaknya membuat Baladewa tersenyum puas.

"Lo pembawa pengaruh setan!"

"Dari pada lo ajaran iblis!"

"Dasar monyet!"

"Babik Lo!"

"CUKUP!" Zavares merasa jengkel dengan anak remaja yang berdebat disebelahnya. Satu mobil datang menghampiri mereka membuat semuanya terdiam lama.

Kaca mobil terbuka menampilkan sosok Xender dengan kaca mata hitamnya. Lama menghilang pria itu kembali menampakan dirinya.

"Xender?" guman mereka kecuali para remaja yang tidak tahu apapun.

"Cepet naik! ARUNA SIALAN! MATI AJA LO!" teriaknya setelah menyuruh mereka naik.

"Dewa, kamu diam dirumah. Saya andalkan kamu untuk melihat siapa yang akan datang setelah ini," ujar Xender membuat Baladewa mengangguk patuh.

Mereka meninggalkan Baladewa sendirian di depan gerbang. Mata cowok itu terpejam sebentar sebelum akhirnya terbuka. "Gue buktiin sama dunia kalau anak SMP kaya gue, bisa!"

"Bisa apa? Bisa rebahan lah!"

Baladewa langsung ngacir masuk kedalam. Tidak memperdulikan gerbang yang terbuka. Paling penting tidak ada orang asing itu sudah cukup.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang