38. Ponakan Kembar 3

277 21 0
                                    

Hai kembali lagi dengan chapter 38 hehe

Jangan lupa vote komen

Salam miawww 🌷

•••

Balarama menatap empat orang yang ada dihadapannya secara bergantian. Sungsang, Ralung, Aruna, dan Saraswati.

"Kalian nggak ada kejelasan buat hubungi gue? SMS, telfon, atau chat gitu?" Sekarang Balarama tengah menyidang empat orang itu.

Setelah mengantarkan makanan ke ruangan George, Balarama kembali lagi dan terus melempari mereka banyak pertanyaan.

"Hp lo aja yang mati," sahut Saraswati acuh. Untuk pertama kalinya Sungsang mengangguk mengiyakan ucapan putrinya.

"Lah? Masa?"

Balarama langsung mengecek hpnya, dan benar saja. Dia lupa untuk mengisi daya. Kini cowok itu menyengir kuda merutuki kebodohan yang dia lakukan.

"Tapi kenapa nggak cari gue?"

"Gue aja gatau George dirawat dimana," ketus Aruna.

Balarama dibuat mati kutu lagi. Hendak bertanya, itu dihentikan oleh suara pintu yang terbuka dan keluarlah dua orang wanita berbaju putih.

"Kuntilanak?"

Saraswati menggeplak kepala adiknya. "Dokter, bodoh!" kesalnya. Lagian sejak kapan Balarama pindah profesi jadi pelawak?

"Astaga, saya kaget dibilang begitu." Dokter itu mengusap dadanya pelan. "Pihak keluarga ibu Pertiwi?"

Mereka mengangguk serentak. "Saya Papanya, dokter."

"Kok tua banget, ya?" Tanya suster yang membantu persalinan tadi. Dokter yang langsung menatap suster memperingati agar tidak salah bicara.

"Saya Papanya Pertiwi!" Tegas Sungsang. Enak saja dia dibilang tua, meski kenyataannya sih.

"Ohhh, kalau begitu, selamat ya buat kalian. Ibu Pertiwi melahirkan tiga bayi laki-laki, sumpah nggak boong ganteng-ganteng sekali!!"

Balarama menganga. Kenapa reaksi dokter ini berlebihan? "Lo bukan dokter gadungan, kan?" selidik Balarama. Awas saja kalau beneran gadungan, Balarama akan memutilasi langsung disini.

"Hahaha, tidak dik. Saya memang dokter disini. Hanya saja itu memang kenyataan, kan suster?"

"Dih, biasa aja tuh!"

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang