3.Bully!

939 81 0
                                    

Welcome di chap 3.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yah🤍🤍

Salam miawww

Salam miawww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Suara gaduh terdengar di lantai tiga, tepat dimana kelas 12 berada. Di IRISH ada empat lantai, lantai satu untuk siswa kelas 10, lantai dua untuk kelas 11, lantai tiga untuk kelas 12, dan lantai empat untuk ruang guru, atau ruangan tertentu, kecuali toilet dan UKS.

Kembali dengan cerita. Suara yang saling bersahutan bagaikan pasar yang sudah ramai pembeli itu membuat banyak siswa dan siswa berdatangan.

Didepan mata mereka, Aruna tengah memberikan tamparan dan pukulan untuk seorang siswa kelas sepuluh. Itu bisa dilihat dari seragamnya yang terlihat lebih muda, dari kelas sebelas ataupun duabelas.

Seolah tidak memiliki hati nurani, Aruna mendorong gadis itu hingga kepalanya membentur ujung tangga, lalu dijambaknya rambut gadis itu oleh Pertiwi kemudian dengan cepat memberikan tendangan keras di bagian punggung.

Saraswati yang sudah siap dengan gunting yang baru saja diasah membuat banyak orang meringis. Senyuman menyeramkan terlihat dibibirnya, dengan tawa keras dia meraih rambut gadis itu kemudian memotongnya acak.

Tak ada yang berani merelai kecuali para guru. Tapi karena para guru sedang rapat, apa yang bisa mereka perbuat?

Selesai memotong asal, Aruna kembali menyeret gadis itu dan membenturkan kepalanya tiga kali ke tembok hingga terlihat jelas darah yang mengalir.

Semua kejadian ini tak lepas dari pandangan Balarama. Dua tahun tak melihat ketiga kakaknya, sekarang Balarama yakini bahwa mereka benar-benar berubah. Bagaimana mereka dibully dulu, sekarang mereka yang menjadi pembully.

"Kakak lo emang brutal kalau bully orang. Apalagi waktu bully Zahra yang pertama kali, dia sampai-sampai koma tiga hari." Jelas Xender.

Balarama baru sadar jika gadis itu adalah Zahra, tak lain adalah tunangan Zavares. Tapi dimana pangeran itu? Kenapa tidak menyelamatkan putrinya?

"Gue jadi kepo apa yang bakal Zavares lakuin buat bikin AMOR jera," guman Hazel.

"Emang gimana?" tanya Balarama. Meski matanya fokus ke Aruna, Pertiwi, dan Saraswati yang saling memukuli tubuh Zahra, tapi telinga cowok itu bisa mendengar ucapan Hazel.

"Mereka juga disiksa habis-habisan."

Mendengar itu, Balarama mengepalkan tangannya. Jadi, dulu saat ketiga kakaknya pernah ke Amerika karena ulah dia?

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang