16.Sebuah fakta

585 48 1
                                    

Up!
Okey, aku up lagi guys!!!
Jangan lupa vote dan komen🌸
Btw aku gak nyangka ini bakal rame 😫
Makasih ya buat kalian yang udah baca, jangan lupa tambahkan ke perpustakaan kalian🌸

Salam miawww 🌷
Btw buat miaww sekalian, jangan lupa follow akun ini, terimakasih.

Salam miawww 🌷Btw buat miaww sekalian, jangan lupa follow akun ini, terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Masih dengan ekspresi kesal, Zavares duduk diantara Kaiden dan Hades. Kedua cowok itu menatap Zavares bingung, kenapa dengan cowok itu?

"Lo kenapa?" Akhirnya Hades bertanya karena sudah lama diam. Mencoba mencairkan suasana malah ditatap tajam sama Zavares.

"Lo kenapa sih, Res?" Kaiden mengulangi pertanyaan milik Hades, dan diangguki remaja itu.

"Emosi gue liat si toge!"

Hades dan Kaiden mengernyit, mereka saling pandang dengan tatapan bingung.

"Toge?" Beo keduanya. Zavares mengangguk kaku, dia berdecak sebal sebelum menendang bak sampah yang diam dengan anteng.

"Sabar bego!" seru Gerald.

"Tau nih! Bayar uang kas kagak, eh dateng-dateng malah emosi," kesal Manggala. Beruntung jika dia sudah menyerahkan tugas ini pada salah satu bendahara di kelas.

"Bacot!"

Terdengar tawaan puas dari pada sahabatnya. Seorang Zavares yang notabenenya tunangan dari cewek bernama Zahra, dan dia tiba-tiba merasa cemburu karena Balarama yang makan bareng bersama George, sangat amat langka.

"Gini ya, Zavares Antariksa. Lo tuh ngaku aja deh kalau cemburu sama George," ujar Manggala. Dia sudah geregetan dengan sikap Zavares yang selalu saja mengelak. Memang apa faedahnya?

"Gue gak gay!"

"Monoton banget sih kalimatnya, gengsi tuh gedein!" cibir Zeus kesal.

"Bener kata Zeus, monoton!"

Zavares berdecak. Tahu gini mending dia gak diem didepan kelas bersama kelima teman somplaknya ini.

"Lo kalau bacot lagi gue bogem," ancam Zavares. Cowok itu sudah bersiap-siap akan memukul siapa yang akan berbicara.

"Sabar aelah, lagian buat apaan sih lo cemburu begitu? Katanya udah ada Zahra," ujar Gerald.

"Ohh, iya yah. Gue ada janji sama Zahra mau ke perpustakaan bareng," ujar Zavares. Dia langsung menuju kelas IPS 1 dimana itu adalah kelas Zahra.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang