24. Benda dengan dua garis

494 42 1
                                    

Up!!

Ayo bantu sampai 1k readers
Dikit lagi nih...
Jangan lupa vote juga guys biar tambah semangat.

•••

Satu lagi, di chapter kali ini aku harap kalian jangan skip, soalnya mau nabur bumbu humor diantara ketegangan.

•••

Gerald berjalan masuk kedalam toilet, sialnya saat masuk rasa sakit diperutnya seketika menghilang. Rasanya kesal, tapi untung.

Hendak keluar, mata Gerald tertuju pada pojok toilet dimana disana ada benda berbentuk pipih. Karena rasa kepo, Gerald mengambil benda itu.

Rasanya sangat asing, tapi juga dia seperti pernah melihat benda itu.

"Ini apaan sih namanya?" bingung Gerald. Tangannya terus saja membolak-balik benda itu.

"Apa gue tanya Rama aja?" beonya.

Setelah bergelut dengan pertanyaan itu, Gerald memutuskan membawa benda itu ke ruang tamu, dimana teman temannya tengah bernyanyi dan berjoget ria.

"WOI STOP DULU!" teriak Gerald.

Seketika mereka berhenti. Menatap Gerald dengan tatapan bertanya, mereka seolah bertanya 'kenapa?'.

"Gue nemu ini di toilet," ujar Gerald menunjukkan benda yang dia temukan tadi.

Mata Fany dan Zahra langsung membola. Siapa yang tidak tau benda itu?

"Lo dapet dimana, Rald?" tanya Fany mengambil alih benda itu.

"Di toilet tadi," jawab Gerald jujur.

"Punya kamu, Ram?" tanya Zahra polos. Gadis itu sekarang tidak seperti tadi dimana emosi dengan Balarama, tapi gadis itu sepertinya sudah bisa berinteraksi dengan lingkungannya.

"Gue aja gatau itu apaan, Ra." Balarama menjawab begitu.

"Ini buat ngecek orang hamil atau enggak," jelas Fany.

"Apa iya bodyguard disini ada yang hamil?" tanya Manggala dengan polosnya, dan itu dihadiahi geplakan oleh Zeus.

"Cowok mana ada yang bisa hamil?" tanya Zeus dengan muka garang.

"Santai aja, Ze. Siapa tau, kan?" tanya Manggala menatap Zeus.

"Ribut banget sih! Dari musik dangdut sampe debat udah gue pantengin dari cctv."

Aruna turun bersama Pertiwi. Terlihat Pertiwi kondisinya sedang acak-acakan. Kenapa dengan gadis itu?

"Kak, lo kenapa?" panik Balarama. Dia tidak tega melihat Pertiwi begini.

"Ngapain bawa testpack?" Aruna bertanya pada Fany. Gadis itu menatap Gerald, dia ingin agar cowok itu menjelaskan semuanya.

"E--e, jadi gini kak. Tadi gue ke toilet, terus liat ada testpack di pojok toilet, jadi gue ambil." Gerald kembali berkata dengan jujur. Jika biasanya dia hobi berbohong, maka kali ini dia berkata jujur.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang