Ini cerita tentang Balarama yang mencintai Zavares.
***
Balarama adalah seorang laki-laki berparas tampan dan memiliki otak yang sangat pintar. Mempunyai banyak harta, dan jangan lupakan dia adalah pewaris tunggal di keluarga Dewata.
Sementara Zavar...
Jadi kita akan memasuki konflik utama disini, pliss jangan emosi sama Zahra karena dia cewek jadi kalau kalian yang baca cewek boleh adu skill rebut Zavares nih!!
Salam miawww 🌷
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Langkahnya tergesa-gesa saat hendak mencapai gerbang sekolah. Rambut panjang yang digerai dan diterpa angin membuat wajah cantiknya terlihat jelas.
Pesona seorang Azahra Sarana. Tunangan Zavares yang baru kembali setelah pergi keluar kota untuk sementara waktu.
Seakan tidak paham dengan tatapan para siswa yang hendak masuk kedalam sekolah, Zahra menghampiri kedua temannya yang masih berdiri mematung.
"Mereka kenapa?" tanya Zahra saat mereka menatap aneh gadis itu.
"Gue kira lo hilang, Ra. Banyak kejadian yang terjadi saat lo ngilang gitu aja," jawab Zetta.
Zahra masih tidak paham. Dia memutuskan menatap Zereta meminta penjelasan.
"Rama sama tunangan elo pacaran," ujar Zereta.
Zahra terkejut. "Demi apa? Zavares sama Rama?" tanyanya dengan sorot mata tidak percaya.
"Pliss jangan ngadu dulu sama Papi lo, Zavares mungkin cuma jadiin Rama mainan, lo tenang aja, Ra." Zetta menatap khawatir Zahra yang terlihat seperti orang yang hendak menangis.
"Gue jadi makin benci sama Rama," ujar Zereta setelah melihat Zahra yang sudah menangis.
"Papi harus bikin Ares gak bisa berkutik!"
Zahra memutuskan untuk batal memasuki area sekolah. Dia menyetop taksi yang lewat, dan dia akan menuju ke kantor Papanya.
"ZAHRA!"
Tangan Zahra ditahan oleh Zavares. Cowok itu tidak akan membiarkan Zahra mengadu pada Zicon. Pria tua itu tidak boleh memutuskan kerjasamanya dengan Reja. Tidak boleh!
"Lo mau ngadu?" tanya Zavares menatap nyalang Zahra. Tangannya mencengkram kuat lengan kecil milik Zahra hingga memerah.
"Iya, Ares! Kamu fikir aku gak sakit denger kamu jadian sama Rama?! SAKIT! AKU ITU SUKA SAMA KAMU, DAN AKU KITA KAMU BAKAL HARGAIN PERASAAN AKU, TAPI TERNYATA? Rama yang bikin kamu jatuh hati sama dia?"
