8.Flashback 2

524 51 2
                                    

Ini flashback 2
Jangan lupa vote dan komen biar tambah semangat up cerita ini guys!!

Btw jangan lupa mampir juga ke Arkazela.

Salam miawww 🌷

Salam miawww 🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ramai sekali manusia yang berada di kantin. Termasuk Balarama dan Zavares juga teman-temannya. Mereka duduk, dan makan dengan damai tanpa gangguan. Tapi, hanya Balarama yang merasa terganggu karena seorang gadis yang nemplok terus-terusan dengan Zavares.

Ingin rasanya dia melempar gadis itu agar jauh dari Zavares. Rasanya, arghh demi apapun Balarama sangat kesal. Saking kesalnya dia meremas sendok makan yang dia pegang.

"Lo kenapa, Ram?" tanya Qatar setelah selesai menelan makanan yang tadi dia kunyah. Dari tadi memperhatikan Balarama, Qatar jadi sedikit bingung.

"Gapapa." jawab Balarama sambil tersenyum. Dia melahap nasi goreng yang hanya dia aduk aduk dari tadi. Kesal rasanya, tapi Balarama hanya bisa diam.

"Lu lagi suka sama orang?" tanya Qatar. Semuanya langsung menatap Balarama dengan tatapan menggoda. Balarama tidak suka begitu, tapi suka sama orang rasanya gimana?

"Emang suka sama orang itu gimana?"

Serempak mereka tertawa. Balarama kelihatan seperti orang yang sering pacaran, tapi siapa sangka cowok itu tidak tahu artinya suka sama orang.

"Suka sama orang itu, intinya lo kek setiap natap dia tuh jantung berdebar, kaya ada rasa seneng-senengnya gitu." Xender menjawab pertanyaan Balarama dengan bernada. Seketika semuanya kembali tertawa.

"Lo bernada banget," ujar Zeus menahan tawanya yang akan lepas kembali.

"Gapapa, sih. Kasihan banget Rama baru tahu artinya suka."

Balarama hanya tersenyum. Jadi, dia suka dengan Zavares? Pada pertemuan pertama lagi.

Sejak saat itu, Balarama jadi sering berada dekat dengan Zavares. Bahkan dia menjadi anak yang sedikit nakal karena Zavares pula. Tapi tidak apa, selama Balarama berada didekat Zavares, dia sangat suka itu.

•••

"Surat panggilan?!"

Suara Sungsang meninggi saat mendapatkan surat panggilan yang pertama untuk Balarama. Wajahnya babak belur dengan luka yang sudah mengering di bagian kening.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang