29. Rumah Zahra

310 30 2
                                    

Up!

Yang masih bersama BALARES angkat tangan dong!!
Yang nonton konser txt juga, angkat tangannya dong!!

Kalian yang baru baca, welcome ❤️
Jangan lupa vote dan komen sebagai bentuk dukungan buat author 🤍

Salam miawww 🌷
•••

Salam miawww 🌷•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Dengan langkah tergesa Zavares menghampiri Balarama yang menggendong Zahra ke UKS. Jangan bilang gadis itu ingin mendekati Balarama, maka Zavares tak akan membiarkannya.

"Ram! Ngapain lo gendong dia?" tanya Zavares saat Balarama membaringkan Zahra di brankar UKS. Cowok itu menatap Balarama meminta penjelasan. Dia tidak suka jika Balarama berdekatan dengan seorang gadis.

"Gue cuma anterin dia kesini, Res. Kasihan habis di-bully sama kakak gue," jawab Balarama pelan. Tak enak bising di UKS meski dia juga ingin begitu.

Zavares berdecak pelan. "Awas aja kalau sampai lo godain pacar gue!" ancam Zavares menatap Zahra nyalang. Perasaan sedih menyelimuti Zahra, ancaman Zavares membuatnya takut sekaligus sakit. Apakah dia memang tidak berhak diakui sebagai tunangan?

"Ayo ke kantin, mereka udah nungguin." Zavares merangkul pundak Balarama membuat Zahra berkali-kali menahan rasa sakitnya. Cemburu dengan Balarama yang bisa mendapatkan Zavares membuat Zahra berfikir jika memang benar dia harus menggunakan cara lain untuk mendapatkan Zavares.

"Sebenarnya yang kamu anggap itu aku atau Rama, Res?" guman Zahra sebelum dia terlelap dalam tidurnya. Diluar Kaiden mendengar semuanya, rasanya kasihan melihat Zahra begitu, tapi memang salah gadis itu sendiri yang berharap lebih kepada Zavares.

"Gue tetep awasin dia, Geor. Tenang aja," ucap Kaiden diteleponnya. Setelah itu, Kaiden mematikan hpnya sebelum pergi dari UKS.

George tersenyum simpul. Rasanya senang melihat Zahra menderita begitu, tapi sayangnya Zavares semakin lengket dengan Balarama. Disini hanya Kaiden yang tau jika George memang mempunyai perasaan lebih kepada Balarama. Itu juga karena ketidaksengajaan.

"Kaiden! Lo nggak ke kantin?" tanya Zeus merangkul bahu temannya.

"Enggak, gue ada urusan sama George. Mau ikut?" tawar Kaiden. Zeus mengangguk, lumayan mengisi waktu gabutnya. Karena tadi pengumuman jika guru akan rapat, maka gak ada salahnya.

Zeus akhirnya mengikuti langkah Kaiden ke kelasnya George.

Sementara dengan Balarama dan Zavares, mereka tidak jadi ke kantin karena Xender dan yang lain juga menunggu di kelas mereka. Alasan mereka pindah tempat adalah kantin terlalu ramai.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang