7.Flashback

684 62 0
                                    

Yo!!
Jadi di chapter ini dan 2 chapter selanjutnya itu adalah flashback dimana Balarama dan Zavares bertemu, hingga menjadi sahabat, dan sampai sekarang mereka menjadi asing meski kadang Balarama terang-terangan menyatakan perasaannya.

Ayoo di vote jika suka dan komen kalau ada kalimat yang menarik🤍

Salam miawww 🌷

•••

"MAMA!"

Balarama berlari menerobos kerumunan banyak orang yang berkumpul disekitar gedung dimana katanya ada seseorang yang melompat dari lantai 7 hingga jatuh dan kehilangan nyawa. Saat tahu bahwa itu Mamanya, Balarama berlari kencang menghampiri TKP.

Tangisannya yang kencang membuat banyak orang prihatin kepadanya. Bukan hanya Balarama, Aruna, Pertiwi, dan Saraswati juga sama. Mereka menangis karena Mama mereka meninggal dengan cara seperti ini.

"Dek, biarin polisi urus semuanya. Kalian tenang dulu."

Ini adalah awal dimana mereka berempat bertemu dengan Ralung. Wanita yang paling mereka benci, yang menjadikan Sungsang melupakan Sarita, itu adalah Ralung. Ralung seakan memanipulasi semuanya.

Saat Balarama menginjak kelas 6 SD, dia terus dibully oleh temannya karena memiliki ibu tiri. Dia tahan dengan semuanya, dia tidak ingin melawan karena masa itu Balarama tinggal dirumah kecil milik Ralung. Jelas sebelum Sungsang menjelaskan jika mereka memiliki banyak harta.

Masa SMP, dia pindah ke Jakarta. Memasuki tahun ajaran baru, dia tersenyum saat banyak orang yang menyapa dirinya disana. Bahkan orang disini lebih ramah daripada mereka yang pernah membully dirinya.

"Ram, kamu sekolah sama kakak kamu disini. Jangan nakal, okey?"

Balarama tidak mendengarkan ucapan itu. Dia langsung melongos pergi tanpa memperdulikan Ralung yang terdiam menahan kesabaran karena ulah Balarama sendiri.

Berjalan menuju lapangan, mata Balarama terfokus pada seseorang yang tengah berbincang dengan temannya mungkin. Sejenak Balarama terdiam sebelum memutuskan menemui keduanya.

"Hai!" sapa Balarama. Dia tersenyum cerah menatap dua orang yang berjenis kelamin yang sama dengan dirinya. Keduanya membalas senyuman Balarama meski agak canggung.

"Lo sendiri?" akhirnya orang itu bertanya mencoba menghindari tatapan mata Balarama yang seakan tertarik pada dirinya.

"Ehh. Iya, gue sendiri dan gak punya temen disini." Jawaban itu membuat kedua orang yang tidak Balarama kenal saling melemparkan senyumannya masing-masing.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang