17.Ketahuan

582 51 1
                                    

Up!
Ayoo gas, di vote!!
Di chap kali ini, kalian rileks aja bacanya, kalau yang diatas ada gereget maka sekarang jangan tahan buat nggak ketawa, ya.

Salam miawww 🌷

•••

Balarama mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera pulang dan tidur.

Sesampainya didepan mansion, Balarama menyerahkan kunci sepedanya pada salah satu bodyguard  yang berjaga didepan.

Selain ada yang menunduk hormat, mereka juga berjaga-jaga takut jika ada penyusup.

"Tuan muda, anda diminta-"

"Sama Papa? Bilang aja gue gak mau, males banget, ngapain coba minta minta segala," ujar Balarama memotong ucapan bodyguard yang berdiri disebelahnya.

"Tapi tuan muda, kata tuan besar anda harus-"

Balarama berdecak.  Ini Papanya udah keluar negri, masih aja nyusahin. Tahu gini mending dia ikut sekalian biar singkat.

"Bilang sama Papa, gue gak mau! Susah banget sih!"

Bodyguard itu mengangguk sebagai jawaban. Lantas dia meninggalkan Balarama yang sudah melanjutkan langkahnya memasuki area mansion.

"Selamat siang tuan muda," sapa seorang maid yang membawa nampan berisi makanan. Balarama mengangkat alisnya, siapa yang makan siang hari begini?

"Buat gue?" tanya Balarama. Maid itu menggeleng.

"Ini untuk nona muda, Pertiwi."

Balarama mengernyit heran. Apakah kakak perempuannya itu tidak berlebihan? Ada rujak, roti, serta sosis bakar? Perasaan dulu Pertiwi tidak suka dengan rujak, tapi kenapa? Apakah cewek itu? Ahh, Balarama menepis fikiran negatifnya. Dia mempersilahkan maid itu pergi.

"Mumpung gaada Papa, mending gue ke rumahnya Zavares."

Balarama langsung mengganti bajunya dan menuruni anak tangga satu persatu. Meminta izin dengan Saraswati yang sedang memasak, dan mendapatkan persetujuan, Balarama langsung memacu motornya yang baru saja terparkir.

"Beban gue ringan banget kayanya, kalau Papa sama wanita itu dirumah, bawaannya berat banget, dah." guman Balarama diatas motornya.

Tiba dirumah Zavares, Balarama berdecak kagum. Rumah berlantai dua, dengan pemandangan yang asri. Mungkin banyak orang menilai mansion Dewata itu sangat asri, tapi bagi Balarama itu adalah kesuraman tersendiri.

BalaResTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang