Ini full ayah sama kak uwon ya.
Sunghoon melangkah lebar menuju ruang guru wali kelas Jungwon, ayah muda itu tampak gagah berjalan melewati koridor dengan wajah datar khasnya.
Kali ini ada surat panggilan dari sekolah datang ke mansion menyuruh wali murid bernama Park Jungwon untuk datang ke sekolah, Sunghoon yang kebetulan akan pergi ke dinas sore nanti memilih mewakili sang anak daripada sang istri dia tidak mau istrinya kelelahan.
"Permisi?" Sunghoon berdiri diambang pintu yang terbuka dan melihat sang anak berdiri menghadap tembok, ada dua orang wanita didalam bersama anak seumuran sang anak yang sesegukan menangis.
"S-silahkan masuk perdana menteri," Entah Sunghoon merasakan kalau semua orang ketakutan melihatnya.
Saat mendengar nama sang ayah Jungwon berbalik dan menatap Sunghoon sendu, bibirnya bergetar serta pipi merah padam.
Dua wanita itu salah satunya adalah wali kelas Jungwon, Sunghoon duduk, namun matanya tak lepas dari mahkluk imut diujung ruangan tersebut.
Wanita itu beringsut ketakutan Sunghoon bingung ada apa yang terjadi.
"Ada apa ini, kenapa Jungwon ada disana." Wali kelas itu mengambil nafas, "Anak anda memukul temannya perdana menteri, ini sudah yang ke-6 kalinya tidak hanya pada satu orang, tapi beberapa teman sekelasnya dan anak kelas lain, tapi ini sudah parah perdana menteri. Jungwon mendorong Jungnam sampai jatuh dari tangga," Sunghoon menatap tajam anaknya.
Namun pipi gembil yang sering dia ciumi akhir-akhir ini tampak merah sekali, "Lalu?" Sunghoon akui ia sering melakukan kekerasan pada anaknya dan sepertinya tahu mengapa wanita itu ketakutan.
Wali kelas Jungwon pun ketar-ketir, "Nyonya Son tak sengaja menampar dan mendorong anak anda, lututnya berdarah sudah diobati tadi di UKS."
Sunghoon mengepalkan tangannya mendengar itu, benar tebakannya Sunghoon menatap sang anak yang sudah menangis tanpa suara dan baru dia sadari seragam anaknya kotor.
"Saya minta maaf atas kenakalan Park Jungwon, nyonya Son, namun anda menampar anak saya adalah hal yang tidak dibenarkan, mungkin Jungwon salah, tapi anda orang dewasa seharusnya tahu cara bertindak," Sunghoon berkata datar.
"Park Jungwon. Sini ayah hitung sampai 3." Jungwon ragu-ragu menghampiri sang ayah bahunya bergetar.
Sunghoon berdiri, " Anda bisa menghukum anak saya ibu Kim sesuai usianya, jangan menggunakan fisik, dan satu lagi apakah anda yakin anak saya memukulnya temannya tanpa ada alasan?"
"Dirumah Jungwon akan memukul saya jika saya meledeknya, dan wajah anak anda terlihat menyebalkan."
Jungwon menangis sesegukan sambil terus menunduk dekat Sunghoon, "Ayah tanya kenapa nakal disekolah?"
"Yunam ejek uwon telus .... yunam biyang uwon nda lancal bicala cama jeyek cama biyang yayah cama mama dahat! Telus ambil pencil uwon mam uwon hali-hali hikss .... telus yunam cama lain cuga mawu dolong uwon ... mama ... "
Jungwon menjelaskan apa yang terjadi padanya saat disekolah dia menjadi korban bully anak orang baru kaya itu, dari mengejek Jungwon tidak lancar bicara, jelek bahkan mengatakan orang tuanya jahat, bukan sekedar kata-kata menyakitkan Jungnam mengambil alat tulis anak perdana menteri itu, dan melakukan kekerasan dengan memukul juga mendorong Jungwon yang paling muda serta paling kecil dikelas.
Sunghoon meradang setelah suara cempreng nan cadel itu menceritakan sisinya yang lain, tubuh Jungwon masuk dekapan sang ayah Sunghoon menggendongnya dan pandangan ayah muda itu tertuju pada wanita wali murid Jungnam.
Tangan Sunghoon menggebrak meja, "Lihat! Kalau saja anak itu sudah besar mungkin sudah saya hilangkan secara paksa dari dunia. Apakah anak anda selalu bolos pelajaran tata krama dan kelaparan sampai mengambil makanan orang lain?"
"Dan anda ibunya mungkin akan terkena sanksi setelah ini, satu lagi ibu Kim kinerja anda sebagai guru sangat buruk."
Sunghoon keluar dari sana setelah itu dengan Jungwon menangis kencang dalam pelukannya, pergelangan tangan mungil itu memeluk erat leher sang ayah menyalurkan seluruh perasaan yang ia miliki.
Rasa hati Sunghoon ingin sekali membakar sekolah ini, bisa-bisanya ada yang berani pada anaknya, dan kalau saja tadi laki-laki sudah habis babak belur dengan tangannya ini.
.
Aku mau nanya menurut kalian sad ending itu gimana? Happy ending itu gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasyEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...