.
Sunghoon sekarang membujuk istrinya yang sedang merajuk padahal rumor tentang hubungan gelap antara dirinya dan sang putri ditepis tegas oleh Sunghoon sendiri bahkan ia muncul secara langsung didepan publik terkait masalah itu dan mengatakan kalau dia tak pernah tertarik dengan siapapun, kecuali Shim Jaeyun istrinya tercinta.
Cukup menggelikan, tapi Jake harus tetap marah sesuka hatinya untuk menguji kesabaran Sunghoon dan pria itu tetap mencoba sabar, sejauh ini Jake masih ragu kalau Sunghoon berubah.
Jake menepis tangan Sunghoon yang ingin mengelus perutnya, "Jangan sentuh anakku! Dasar tukang selingkuh!" Pria tampan itu menghela nafas.
"Astaga sayang~ aku harus bagaimana agar kamu percaya? Atau kita nikah ulang biar semua orang tau kalau Park Jaeyun istri perdana menteri?" Jake bersemu mendengarnya.
"Tapi kan orang sudah tahu aku istri kamu! Bilang aja kamu sekarang minta izin nikah sama putri?!" Sunghoon memijat pangkal hidungnya, "Aku tidak suka wanita, Jaeyun, mereka membuatku trauma apalagi ibuku."
Jake menatap tajam Sunghoon, namun jatuhnya gemas yang pria tampan itu lihat seperti anak anjing ingin memangsa serigala, "Aku kabulkan apapun yang kamu mau sayang, asal jangan cerai dan suami baru!"
Kata-kata ini yang Jake tunggu daritadi akhirnya perdana menteri ini mengatakannya juga, sedangkan Sunghoon sedikit menyesal mengatakan itu setelah melihat senyum manis sang istri.
"Esok adik bayi mau ketemu grandpa!" Selamat Sunghoon binar cerah itu tidak akan bisa kamu tolak.
Sunghoon tersenyum paksa mertuanya pasti tidak akan tinggal diam jika mereka kesana berkunjung, apakah hari ini dia harus pergi ke gym dulu agar ototnya tak lemas saat dipaksa duel oleh saudara Jaeyun yang lain?
.
"Sayang sepatuku hilang!"
"Punanya uwon ilang cuga!!"
Pagi sekali dua orang itu sudah ribut sekali, tadi dasi sekarang sepatu, Jake memijat pelipisnya.
"Kalian kayak orang gak punya sepatu lain aja! Cari atau aku bakar semua koleksi sepatu kalian!" Sunghoon berlari sambil menggendong Jungwon keluar ruangan.
Jake mengelus perutnya karena dari kemarin terus berdenyut nyeri bahkan keringat lebih banyak dari biasanya, "Maaf adek aku kesel, soalnya mereka itu bikin pusing."
Perlengkapan Jungwon dan Sunghoon untuk menginap dirumah ayah Shim sudah selesai Jake packing bersama pelayan, tidak banyak hanya barang yang penting saja. Jake tidak sabar melihat ayah Jaeyun seperti apa rupanya.
Sebenarnya Jake kasihan pada Sunghoon yang tidak banyak memiliki istirahat sama sekali, tapi tak apa lagian pria itu sama sekali tidak mengeluh.
"Nanti bibi bilang sama guru les tuan muda kalian kalau hari ini dia libur dulu," pelayan itu mengangguk.
Jake mencari keberadaan Sunghoon dan Jungwon dengan langkah sangat pelan, pinggangnya sekarang sangat sakit, kaki membengkak dan Jake merasakan perutnya tidak nyaman.
Saat membuka pintu kamar Jungwon tiba-tiba saja pri cantik itu bersin-bersin, dan apa yang terjadi? Sunghoon dan Jungwon bermain bedak bayi milik anak itu yang ditumpahkan ke lantai.
Pakaian mereka menjadi putih karena bedak itu darah Jake naik seketika, "ASTAGA! bagus. Cepat bersihkan ini sebelum jam 10 atau mama sendirian ke rumah grandpa!"
Blaaam!!
.
Sekarang mereka sudah berada didalam mobil menuju kediaman Shim dan masih dengan gerutuan manis dari Jake tentunya.
"Kalo nanti begitu lagi mama kirim kak uwon ke pusat militer grandpa biar jadi tentara sekalian, dan KAMU! aku ceraikan, nikah nanti aku sama marquess Kim." Sunghoon reflek menggeleng penuh takut.
Beda halnya dengan Jungwon, anak itu malah senang jadi tentara, "Tentala halus hitam!!" Anak itu berteriak heboh.
"Dasar anak Park Sunghoon."
.
Mobil lambang khas perdana menteri berhenti didepan gerbang mansion keluarga Shim dan membuat beberapa tentara berlari tergopoh gopoh mendatangi tuan mereka.
"Jenderal! Jenderal! Jenderal! bibi Han katakan pada Jenderal tuan kecil PULANG!" Pelayan yang sedang menyapu teras langsung berlari masuk mencari keberadaan tuan besar mereka penuh suka cita sampai tak sadar bibi Han berteriak.
"Jenderal! Jenderal! Tuan kecil pulang!!" Pelayan lain membulatkan mata mereka, kepala pelayan saja sampai berlari ke ruang kerja tuan Shim mengabarkan hal ini.
Mansion Shim yang biasa hening dan dingin sekarang jadi bising sangat berisik.
Kepala pelayan menggedor pintu ruangan tuan Shim, "Jenderal! Jenderal! Tuan kecil! Tuan kecil pulang!!.
Tuan Shim yang terlelap dalam ruangannya terbangun mendengar sebutan kesayangannya disebut dan kata pulang? Pria tua itu hampir saja kena serangan jantung.
"Anak ayah?!" Pria itu tanpa basa-basi keluar ruangan.
"Panggil semua prajurit! Kita buat formasi menyambut tuan kecil, anakku Shim Jaeyun! Hanya dalam waktu dua menit!" Titah pria itu pada kepala pelayan.
"SIAP JENDERAL!"
.
Aku udah nebak banyak yang pengen ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasíaEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...