.
Jake baru saja pulang dari rumah sakit hari ini dengan banyak catatan dari dokter dan harus kontrol setengah bulan sekali, tapi syukurlah daripada di rumah sakit terus bisa-bisa mereka satu keluarga ikut sakit apalagi Jungwon masih kecil.
Sampai di mansion Jake tertawa melihat para kakak sepupu menyambutnya hangat sampai ada yang membawa papan besar berisikan 'SELAMAT DATANG NYONYA PERDANA MENTERI!' Jungwon ikut juga pakai seragam khas tentara kebanggaan Shim.
"Anak siapa itu mana ada tentara gendut dan pendek." Sunghoon meledek anaknya sendiri Jake langsung mencubit pria itu.
Sunghoon tertawa gemas dan memeluk sang istri lalu menggoyangkan badan mungil itu kekiri kanan sesuka hatinya, Jake pasrah saja sudah begini.
"Siapa sih mamanya kok anaknya imut sekali, sini cium ayahnya dulu," Jake mendorong Sunghoon.
"Harusnya kamu cium kak uwon bukan aku! Dasar aneh!" Sunghoon mencium seluruh wajah sang istri seperti biasa.
"Mamanya dong kan anaknya lucu karena mamanya lucu," kebahagiaan terlihat dari mata pria itu.
Setelah mobil parkir didepan mereka tuan Shim membukakan pintu mobil lalu menuntun pria cantik itu keluar, Sunghoon membawa tas besar perlengkapan sang istri selama dirumah sakit dan memberikan semua itu pada Eric seakan akan pria itu adalah pelayan.
"Bawa masuk jangan sampai ada yang hilang." Titah Sunghoon pada kakak sepupu istrinya itu.
Eric mendumel, namun tetap membawa barang milik adiknya, di antara sepupu Jake yang lain hanya Eric yang bisa di ajak bercanda, kalau Jeno, Yeonjun dan Heeseung mereka bercandanya mengerikan, Sunghoon suka shock mendengar anak tentara cara bercanda mereka aneh.
Kalau Eric bisa di ajak kerja sama berbeda dengan Heeseung mungkin pria itu masih dendam padanya, Sunghoon maklum.
Jungwon berdiri sok gagah menghadang orang kedua orang tuanya, "Ciapa nama? Dalimana? Mau apa? Cali ciapa?"
Sunghoon menyeringai, "Namaku Park Sunghoon dari negeri seberang kesini mau membuang Park Jungwon dan mencari anak baru." Perlu memproses lumayan lama Jungwon menatap nanar sang ayah.
Jake tertawa lalu menjulurkan lidahnya pada sang anak ikut mengejek, tuan Shim pun sepertinya tertarik menjahilinya cucunya, "Iya tuan tentara kami grandpa cari cucu baru bukan Park Jungwon." Tangis Jungwon pecah.
"Mama nda cayang uwon lagi?" Jake menggeleng.
"HUWAAA ...... UWON NDA MAU JADI TENTALA ... MAMA .... "
Sunghoon menggendong Jungwon sambil terus tertawa puas, anak itu melemparkan senapan mainan miliknya dan memeluk erat leher sang ayah.
"Mama punya uwon hikss .... "
"Itu istriku!" Jungwon menangis makin kencang.
.
Waktu makan siang Jake tidak tenang sama sekali gara-gara Sunghoon dan Jungwon yang ribut mempermasalahkan tempat tidur.
Jake menatap mereka bosan tangannya menumpu dagu.
"Tidur dikamarmu anak nakal." Jungwon tentu tidak setuju.
"Yayah nakal tidul dikamal cendili! Mama punya uwon!!" Anak itu masih mempermasalahkan hak mamanya, Sunghoon mengangkat anak gembul itu dan memangkunya.
Jungwon menyamankan diri dipangkuan sang mulutnya itu tidak berhenti mengoceh mama miliknya, pada sang ayah, Sunghoon mendekap erat anak itu sampai Jungwon memekik.
"Yayah cecak! Uh mama tolong! Tolong! AKHH.... " Jungwon tersenyum senang melihat sang ibu mendatangi mereka, berarti mamanya akan menolongnya.
Namun harapan itu terpatahkan ternyata mama malah menciumnya saja lalu berkata, "Ayo yah masukan dalam karung kita jual anak gendut ini ke pasar malam, biar kita punya anak baru." Sunghoon menggendong Jungwon.
"Ayo kita cari karung, kita jual anak nakal ini terus beli mobil baru." Jungwon menangis mendengar itu.
"Tolong! Tolong! Tolong!"
Sunghoon tertawa bebas dan membawa sang anak berputar.
"Mana mau ayah menjualmu, gak laku juga mana merugikan membeli anak nakal yang banyak makan ini."
Mereka bahagia berusaha melupakan kejadian yang akan terjadi 3 bulan kedepan, mari melupakan kesedihan kita tidak tahu apa yang terjadi hari itu nanti, tetap optimis 50/50.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
خيال (فانتازيا)END "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...