Ayo koment dong beb
.
.
"Ayo kita mulai lagi semua dari awal."
Sunghoon memeluk Jake dari belakang pria itu mengecupi surai halus milik istrinya, dan Sunghoon merasakan bahu Jaeyun-nya bergetar.
Jake menangis tanpa suara sedikit pun, namun tidak bisa dipungkiri bahunya bergetar karena itu, bukankah Sunghoon sudah terlambat? Jake kasihan pada pria itu sebab Jaeyun sudah lama meninggalkannya bersama luka yang dibawa mati. Miris sekali.
Penyesalan selalu datang diakhir Jake tahu sekarang hal itu. Sunghoon menyesali semua, namun Jaeyun sudah pergi untuk selamanya.
Menyedihkan sekali kisah cinta mereka jika Jake pasti sudah menyerah diawal cerita.
"Hei jangan menangis," Sunghoon mengungkung tubuh Jake.
Jantung Jake berdetak tak karuan melihat pria tampan itu dari atasnya, tapi tangisannya tidak bisa dihentikan sedikit pun, ini juga alami dari tubuh asli Jaeyun tentang perasaan Jaeyun.
"Ayo mulai semua dari awal lagi, kamu, aku dan anak kita akan bahagia," tangan Jake bergerak sendiri menangkup rahang tegas Sunghoon.
"A-aku mencintaimu, Sunghoon." Kata kata itu meluncur dengan sendirinya dari mulut Jake.
"Aku akan berusaha mencintaimu, Jaeyun."
Sunghoon mencium seluruh wajah rupawan istrinya, pria itu menahan tangisannya sendiri. Ini kah yang disebut bahagia dalam berkeluarga perasaan merasa dicintai itu sangat hangat meliputi hatinya. Ada alasan dia tersenyum tidak seperti dulu lagi, ambisi dan obsesi Sunghoon sudah hilang ditelan bumi.
"S-sunghoon j-jika aku pergi jaga anak anakmu, jangan seperti dulu lagi," Jake berkata demikian karena dia merasa hari demi hari ada yang kosong di rongga dadanya.
Gelengan yang Sunghoon berikan sebagai jawaban pada sang istri. "Tidak Jaeyun, jangan pergi, aku akan berusaha menjaga kalian."
"T-t ... tuan ... nyonya ... ada surat dari kerajaan ... " pipi pelayan itu memerah melihat posisi ambigu majikannya.
Jake langsung mendorong Sunghoon dan menutup diri dengan selimut, dia terlalu malu sekarang.
"Berikan nanti aku sibuk dan tutup pintunya."
Pelayan kembali bersuara, "Tapi Sang Ratu meminta jawaban sesegara mungkin tuan, itu yang pengawal kerajaan katakan."
Sunghoon berdecak kemudian beranjak dari atas istrinya, "Mana?" Pelayan itu memberikannya.
"Jawab sekarang tuan, pengawal menunggu dibawah ...."
Ketika melihat stampel itu Sunghoon langsung terdiam, dan menutup pintu kasar.
BLAAAM!
Jake terjengit mendengar pintu ditutup kasar oleh Sunghoon, dia memunculkan kepalanya menatap Sunghoon yang menggeram rahangnya terlihat tegang.
"Jaeyun bisa kau tulis surat penolakan? Memakai kekuasaanmu sendiri?"
"Apa memangnya? Sini liat dulu," Sunghoon mengacak rambutnya.
Sunghoon surat dari lambang kerajaan pada istrinya, Jake membaca keseluruhan isi surat itu, dan keningnya berkerut.
"Ini surat lamaran?! Bisa bisanya Ratu mengirim surat untukmu?! Kamu kan sudah punya istri! Atau oh kamu selingkuh!?" Jake naik pitam, menatap tajam Sunghoon.
Kasihan Jaeyun sudah meninggal tidak ada yang tahu sekarang suaminya selingkuh dengan putri bungsu kerajaan. Itu yang Jake simpulkan.
"Tidak! Menikah denganmu saja aku gagal jadi kepala rumah tangga apalagi bersama putri yang manja itu!"
Jake tidak percaya begitu saja, matanya memicing mencoba mencari kebohongan pada pria itu.
"Astaga Jaeyun! Aku tidak selingkuh! Aku hanya bekerja untuk Raja!" Sunghoon sangat panik.
Sunghoon duduk dipinggir ranjang dalam hati dia mengumpat pada Sang Ratu yang berani sekali mengirim surat lamaran itu padanya, dan pria itu menatap sang istri penuh harap.
"Kau bisa tulis surat penolakan dengan kekuasaanmu sendiri? Aku punya satu istri saja sudah gagal apalagi dua."
"Kita baru mau memperbaiki semuanya, ayo Jaeyun."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasyEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...