..
Sudah dua hari Jungwon dan Sunghoon diacuhkan Jake jadilah mereka uring-uringan mengikuti kemana pun Jake pergi. Sumpah Jake kesal karena hal itu jadi sekarang sambil memasak makan siang dibantu koki mansion Jake mengomeli dua orang itu habis-habisan.
Jungwon duduk dipangkuan ayahnya mendengarkan omelan sang ibu yang begitu panjang dan tidak henti-hentinya.
Kemudian Jake berbalik menodong kedua orang beda generasi itu menggunakan spatula, "Denger gak mama ngomong?! Mama tuh capek ngomong terus, tapi kalian gak respon apa-apa bingung mama tuh!"
"Maap mama .... " Jungwon mencicit kecil, "Lho mama ada nyuruh kami ngomong sama mama? Diem mama belum selesai baru habis itu kalian pembelaan awas mojokin mama!"
Sunghoon mengorek kupingnya yang terus berdenging, astaga kenapa kuat sekali ibu hamil itu bicara dari dua jam yang lalu? Sunghoon meringis.
"Kenapa?! Sakit telinga?! Kamu gak mau kesel sama aku?!" Jake tersinggung ya melihat perbuatan Sunghoon.
"Gak sayaaang~ telingaku gatal."
"Oh omongan aku bikin telinga kamu gatal?!" Jake menatap tajam pria itu sambil mengelus perut buncitnya.
"Mama malah telus .... hiksss .... " akhirnya menangis juga anak itu, Jungwon tidak dicium mamanya dua hari ini, dan dipuk puk pas mau tidur Jungwon sedih, mama itu dekat tapi tidak bisa digapai, itulah yang Jungwon rasakan.
"Nangis nangis kencengin nangisnya mau mama tambahin?"
Sunghoon menggendong Jungwon keluar dapur, Jake tersenyum lega dan kembali memasak.
"Emang ayah sama anak sama-sama batu." Koki yang mendengar itu terkekeh geli, pria tua tersebut maklum soalnya istrinya juga begitu.
Jake selesai memasak mencari kedua orang yang dia marahi tadi niatnya ingin mengajak makan mereka kasihan habis diomeli, mana Jungwon menangis tadi kan Jake merasa bersalah jadinya, eh tapi ini bentuk protes ya soalnya Jungwon ikut sang ayah menolak pergi ke rumah kakeknya.
"Haloo kesayangan mama .... makan yok nanti mama suapin" Jake menyapa riang anak gembul yang berbaring dikamar ayahnya.
Jungwon terharu lalu melompat dari kasur berlari menghampiri ibunya.
"Mana ayah?" Jungwon mendongak dan menunjuk kamar mandi.
"Yayah mandi! "
Jake paham memang sebelum makan siang pasti Sunghoon akan selalu mandi katanya badan dan pikirannya menjadi lebih baik, Jake cuma angguk angguk saja.
"SUNGHOON HABIS MANDI CEPET KE RUANG MAKAN AKU TUNGGU!"
Sunghoon tersenyum dalam kamar mandi, beginikah rasanya punya keluarga harmonis yang diceritakan bapak-bapak pas mereka kumpul rapat? Menyenangkan Sunghoon menikmatinya, setiap pulang kerja beban pikirannya menguap entah kemana melihat dua orang menunggunya pulang, sangat sederhana. Namun membahagiakan.
Omelan sang istri tadi tidak Sunghoon anggap serius malah lucu, perut membesar pipi juga memakai apron sungguh menggemaskan sekali istrinya, kalau Jaeyun marah marah tiap hari juga gak papa ia rela.
.
"Lama banget liat kak uwon udah habis 5 piring."
Itulah sambutan Jake saat Sunghoon datang sangat manis, tapi Jungwon memang makan sebanyak itu, wajah imutnya belepotan.
"Itu makan awas gak habis!" Jake sibuk membersihkan tangan Jungwon masih sempat mengancam.
"Iya sayaang .... " Sunghoon makan dengan tenang sesekali terkekeh pelan karena kelakuan anak dan istrinya.
Keadaan ruang makan tidak seperti dari Sunghoon kecil, dari dulu ingin bicara saja sudah kena hukuman Sunghoon kecil begitu tersiksa sampai tumbuh jadi seseorang berhati dingin bahkan pada anak dan istrinya sendiri.
"Dulu ayah makan sendirian gak ada yang makan bareng ayah, sekarang ayah punya kalian" Jake terpaku.
Sunghoon mulai berpikir bagaimana jadi ayah Jaeyun yang ditinggalkan anaknya, dia sudah memikirkan ini dari beberapa hari yang lalu, apakah jika semua dibalikkan padanya Jungwon tidak boleh menemuinya Sunghoon bisa menahan?
"Nanti kita ke rumah kakek pas ayah selesai tugas ke sisi barat." Final Sunghoon dan mengundang senyum cerah sang istri.
.
Tuh dabel ap kan? Atau ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantastikEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...