."Kamu gak selingkuh kan, sayang?"
Jake memutar bola matanya malas mendengar tuduhan itu, hey bagaimana mau selingkuh kalau mau keluar mansion saja harus izin dulu itu pun belum tentu diperbolehkan.
"Aku ke taman aja kamu ngamuk sama pelayan, tch!" Sunghoon terkekeh pelan dan memeluk si cantik itu.
"Kan pas aku bangun tidur kamu gak ada," Jake meronta dipelukan sang suami, iya suami mereka menikah ulang dan disaksikan satu negeri.
Melihat siluet seorang anak di balik pintu Jake berteriak, "Tolong! Tolong! Mama mau dimakan ayah! Kak uwon! Kakak seongi!"
"Siap kak uwon meluncur selamatkan mama!" Jungwon muncul dibalik pintu.
Jongseong sudah memasang kuda-kuda, "Hiyah! Kakak seongi siap!!" Mereka berdua menarik baju Sunghoon.
Sunghoon meladeni dua anak itu dan meraung berpura-pura kesakitan. Pria itu berdiri menjulang didepan Jungwon dan Jongseong.
"Ayah mau makan anak nakal! Rrrkkk .... " kedua anak itu berlari disusul Sunghoon.
Jake tertawa bahagia menonton mereka, namun sepertinya kita melupakan mahkluk imut berada dikereta bayi, dan memekik imut melihat kakak-kakaknya berlarian.
Ni-ki tadi didorong Jungwon menuju kamar orang tua mereka, tapi karena kakaknya sibuk bermain dia ditinggalkan mereka jadilah Ni-ki bergerak kesana kemari menggunakan keretanya.
Bayi berusia 11 bulan itu masih terlalu kecil mengikuti kakaknya yang bergerak bebas, Jake tertawa melihat bibir Ni-ki cemberut karena dilewati ayah dan juga kakak-kakaknya.
"Adik kiki kenapa?" Ni-ki mendongak dan memekik senang melihat kehadiran sang ibu.
"Mamah!" Dan Ni-ki tidak tertarik bermain bersama sang kakak karena mamanya lebih dari apapun.
Jake mengangkat tubuh mungil bayinya dan ikut berlari mengejar Sunghoon, Jungwon, dan Jongseong.
.
Jungwon menangis kejer karena tidak mendapatkan restu dari Sunghoon selaku ayahnya untuk berpacaran dengan Jongseong. Anak itu bilang kalau mereka baru saja jadian ditaman sekolah dan tentu mengundang amarah Sunghoon, anaknya masih kecil sudah bisa pacaran.
Kalau Jake menonton saja ketika Jungwon berguling-guling dilantai, Ni-ki berbaring nyaman didadanya.
"Masih kecil!" Jungwon semakin kencang menangis.
"Nanti jangan main sama Jongseong lagi!!" Sunghoon semakin hari semakin posesif pada keluarganya.
Jake mendengus pelan, "Astaga kak uwon mending tidur sana, mama pusing kamu kayak gasing gitu, aduuh .... anak sungun," Jungwon mendongak menatap lamat sang mama.
"Sungun? Siapa sungun mama?"
"Itu nama baru ayah kamu! Udah sini tidur biar ayah kamu puk puk!"
Sunghoon pasrah dikatai begitu lalu dengan mudah menggendong anak berusia 7 tahun itu dan membaringkannya didekat Jake, "Tidur." Walaupun masih sakit hati tidak dapat restu sang ayah Jungwon memilih menutup mata.
"Kelakuan anakmu, sayang." Tangan besar Sunghoon mengusap wajah sang anak rasanya tidak rela mengingat suatu saat ia akan melepaskan Jungwon untuk orang lain.
Suatu saat Jungwon akan punya pemimpin sendiri yang akan membimbingnya menuju kebahagiaan, sama seperti tuan Shim melepaskan anaknya memiliki kapten baru dan menjalin bahtera rumah tangga bersama.
"Jangan cepat besar ayah takut kehilanganmu," Mungkin Sunghoon akan merasakan yang tuan Shim rasakan.
Jake menyentuh tangan Sunghoon dan mereka bertatapan saling menyelami manik mata masing-masing untuk berbagi rasa yang sama.
"Aku terlalu banyak tertinggal tentang anak dan istriku, sayang." Sunghoon menyesali apa yang dia perbuat di masa lalu.
"Sudahlah jangan dipikirkan lagi, Jaeyun sangat bahagia dengan keluarga barunya," Sunghoon sepertinya beruntung Jake mau kembali ke dunia ini dan menemaninya.
"Apakah kamu sudah mencintaiku?" Jake langsung menggeleng.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasiEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...