will everything have a happy ending?

38.6K 4.7K 58
                                    


.

Jake pasrah jika karena wajah sudah habis kena cium satu keluarga mana air liur mereka menempel diwajahnya, yang pasti liur Jungwon paling banyak Jake maklum sekali pasti anak itu begitu merindukannya.

Sekarang pun Jungwon mengoceh riang padahal Jake sudah mengantuk ingin tidur siang, namun melihat betapa antusias anak itu Jake mendengarkan semua ceritanya.

Tangan Jake tidak lepas dari genggaman tangan mungil anak kecil tersebut, "Mama cantik dengalkan uwon nda?!" Jake tertawa gemas kemudian mengecup pipi yang semakin berisi itu.

"Mama dengar kok kak uwon dah ada temen namanya seongie terus main, terus seongie nakal gak mau main sama uwon terus uwon pukul seongie nya, benar gak mama?" Jungwon terkikik imut.

"Mama telbaik! Jangan pelgi ya? Uwon cayang mama!! Cayang cekali!!" Jungwon naik ke ranjang sang ibu lalu beringsut diantara celah tubuh mamanya.

"Mama gak ninggalin kak uwon kok, adek juga, nanti jangan nakal nakal sama ayah ya? Kalo ada yang nakal baru nakalin balik, gak papa ada ayah disamping kak uwon." Jake tidak bisa berkata-kata lagi, anak ini baru mendapatkan kebahagiaannya, tapi tuhan punya rencana lain.

Jake mendekap hangat sang anak membiarkan tubuh mungil itu memeluknya sepuas mungkin, agar nanti tidak terlalu merindukan dekapan hangatnya lagi, Jake menoleh dan ada Sunghoon baru masuk ruangan.

Terlihat Sunghoon mendekatinya, Jake tahu apa yang akan Sunghoon lakukan.

Cup

"Maaf sayang aku sedikit lama, mau makan sekarang?" Sunghoon membeli banyak makanan untuk keluarga kecilnya, Jungwon sudah tertidur pulas membuat Jake menggelengkan kepala.

Sunghoon menaruh semua makanan di atas meja lalu duduk ditempat duduk Jungwon sebelumnya, "Kenapa? Mau ke kamar mandi? Minum?" Jake menggeleng.

Tangan besar Sunghoon mengelus punggung anak sulungnya dan satu lagi memperbaiki anak rambut sang istri yang berantakan, raut pria itu sangat hangat Jake merasa nyaman.

"Ada sakit lagi?" Jake kembali menggeleng.

Cup

Cup

Cup

Jake mengerucutkan bibirnya karena Sunghoon terus mengecup seluruh wajah tidak luput pula bibir tebalnya, Sunghoon terkekeh renyah dan menggesekkan hidung mereka.

"Udah punya anak, tapi masih kayak bayi," Sunghoon menangkup rahang kecil sang istri dan lagi mengecup seluruh wajah cantik jelita istrinya.

Dan Sunghoon memajukan bangku agar badannya bisa setengah berbaring dengan menghadap Jaeyun-nya, Sunghoon menyandarkan kepalanya di sisa bagian bantal istrinya.

Mereka bertatapan satu sama lain Jake melihat wajah tampan pria ini begitu lelah, namun memaksakan diri.

Sunghoon jarang makan hanya makan saat Jake makan, atau hanya minum air putih, Sunghoon merasa hampa tidak bisa meneguk seenak apapun makanan itu, semua tidak ada rasanya.

Jake mengelus alis tebal Sunghoon, "Aku pasti bisa lewatin ini Sunghoon, jangan khawatir jangan pesimis dulu, Sunghoon jangan ikut menyiksa diri juga .... " Sunghoon tersenyum sangat tampan.

"Aku hanya hambar sayang, aku mencoba tidak mengingat kenyataan pahit itu, sekarang aku berusaha, ayo kita jalan ini seperti tidak ada masalah sama sekali, mengerti ibu perdana menteri?" Jake tertawa mendengar Sunghoon memanggilnya seperti itu.

Mereka akan menjalani masa-masa akhir bersama? Tidak bisa langsung menyimpulkan semua itu karena semua sudah ditulis seindah mungkin, akan ada akhir bahagia? Mungkin iya atau tidak itu tergantung beberapa sudut pandang orang, namun sekarang Sunghoon hanya fokus membuat banyak moment kebersamaan dengan istrinya.

Sunghoon berjanji akan bersama istrinya apapun yang terjadi, dia akan jadi suami yang baik meskipun walau sebentar jika itu terjadi.

"Eh adik maaf kakak ganggu! Tapi jeno yang nyuruh!!" Eric berpura pura malu saat melihat adik kecilnya bermesraan, padahal dia sendiri sudah punya istri berbeda dengan Jeno yang kesal karena dituduh oleh kembarannya sendiri.

"Hukum saja, Sunghoon, aku kesal melihat wajah tengilnya itu!" Mereka tertawa bersama setelah itu.



Karena terlalu berisik Jungwon terbangun lalu menatap nyalang kedua pamannya itu, "Belicik! Nda liat uwon tidul nyaman cama mama?! Uwon mau malah tapi nanti nda dikacih pelmen! Cekalang ayo gendong uwon!" Eric langsung berlari mengambil keponakannya.

Eric tertawa bahagia melihat keponakan gendutnya ini, maka dari itu sengaja bersuara nyaring agar si imut kesayangannya bangun, mau di ajak jalan jalan bersama Jeno.

"Adik pinjam uwon dulu kakak ajak jalan jalan, ayo jen!" Jungwon berdadah riang pada kedua orang tuanya.

Jake tertawa kecil memang Jungwon mendapatkan kasih sayang dari banyak orang, satu lagi anak itu baru saja menjadi anak termuda yang mendapatkan medali emas untuk tata krama terbaik di kerajaan, dan juara satu lomba wawasan kerajaan.

Jungwon langsung popular seperti ayahnya dan menjadi kebanggaan keluarga Shim juga Park, dari negeri seberang kakek nenek Park menyampaikan rasa bangga mereka.

"Sayang ayo kita cuddle seharian mumpung Jungwon ikut pamannya." Baru saja Jake ingin menolak dia sudah duduk dipangkuan Sunghoon.

Being A Mommy [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang