Bilang apa kalo mau dabel ap
."Kenapa gak bilang sama ayah?!"
Jake mengompres lutut Jungwon yang memar dan membengkak, namun mulutnya terus mengomel kelakuan anak orang baru kaya itu
Anak itu menunduk melihat raut wajah khawatir mamanya yang sedang mengobati luka dikeduanya lututnya, lalu tangan mungil itu memegang pipi sang mama dan mulai menangis lagi.
Isak tangis pilu itu mengundang airmata Jake, "Kak uwon harus bilang sama ayah ... jangan dipendam sendiri liat kalo kak uwon luka mama ikut sakit jugaa ... "
"Mama hawatil telus nanis uwon nda cuka ... telus yayah putul olang telus mama yayah nda cayang uwon ..... " Jake meneteskan airmata.
Jungwon terlalu takut jika dia berbuat apapun disekolah lalu ketahuan ayah dan mamanya pasti mereka kecewa kemudian kembali memukulinya lagi kembali seperti dulu.
Anak itu pun jadi tidak lancar bicara karena heningnya kedua orang tuanya dulu, Jungwon jarang bicara pada siapapun, mama dan ayah hanya bicara padanya saat marah.
Sekarang Jungwon merasakan kasih sayang dari ayah dan mamanya, mama selalu mengucapkan kata cinta padanya serta ayah selalu menggendong sambil terus menciumnya, walaupun Jungwon merasa mereka berubah sampai seperti bukan orang tuanya, tidak seperti mama Jaeyun dan yayah Sunghoon. Namun Jungwon sangat bahagia melebihi siapapun didunia ini.
"Maafin mamaa ... mama gak kayak dulu lagii .... " Jake memeluk anak itu dan menumpahkan rasa sedihnya sebagai Jungwon, Jake tahu yang Jungwon rasakan.
"Hikss hikss .... mama nda malaah ... janan malah lagii ... "
"Kamu bisa berlindung sama ayah kak uwon, mama bakal dorong kamu buat maju," Jungwon adalah anak yang pintar, anak paling mandiri, Jaeyun sukses mendidik anak ini.
Sunghoon baru saja datang dari ruang kerjanya dilantai atas melihat semuanya, tangan pria itu mengepal.
"Akan ku cabut izin usaha mereka nanti."
.
Jake melambaikan tangan pada Sunghoon yang sudah berangkat dinas sore selama 5 hari disana, namun pria itu membuat drama dulu bersama Jungwon sampai Jake jengah.
"Tuh liat ayahmu hebatkan? Jadi kak uwon bisa andalkan ayah sampai kapan pun, nanti mama ajarin ayah masak biar masakin bekal kamu sama punya adek." Jungwon memiringkan kepalanya.
"Mama temana? Mama macak enak!" Anak itu bertanya-tanya dalam hati memangnya akan kemana mamanya sampai ayah disuruh belajar masak, kan itu tugas mamanya.
Jake menjepit hidung Jungwon dan mengecupnya sekilas, "Mama mau istirahatlah! Kak uwon ih gak ngerti mama ..."
"Maap mama uwon calah .... " Jake mengangguk, "Iya emang kak uwon salah jadi hari hukumannya mandi sama bereskan kamar sendiri."
Tangan mungil Jungwon menggenggam erat jari telunjuk mamanya, "Mama halus cehat telus ya?"
Jake menangis dalam hati, anak ini sudah piatu harusnya kalau saja dia tidak mengisi tubuh Jaeyun, lihat anak semanis dan sebaik ini menginginkan kebaikan untuk orang tuanya.
"Mama halus cama uwon telus cama ade! Telus yayah dimucuhin hihi ... coalna yayah natal tadi cium pipi uwon!" Anak itu terus mengoceh dan Jake mendengarnya dengan seksama.
"Eh kan ayah mau pergi kerja keluar kota, harus cium kak uwon biar gak kangen .... ih mama laporin ayah ya .... hayoloh ayah bisa balik terus bawa kak uwon kerja ... ih sereem.... " Jungwon menggeleng panik, tidak! Dia tidak mau ikut ayahnya bekerja dan meninggalkan mamanya sendirian dirumah.
"Yayah natal! "
Jake mengelus pipi gembul yang masih memerah itu lembut, hatinya mau meledak ketika pipi yang biasa dia cubiti ini merah padam, sepertinya Jake harus menghasut Sunghoon agar menghukum orang itu seberat beratnya.
"Sayang mama ... nanti kalo ada orang yang pukul kamu lagi pukul balik aja kalo mereka emang salah, nanti ayah bantu kamu kalo masuk ruang guru lagi atau kantor polisi, ingat ayah itu orang terhormat dan paling kejam, jadi gak papa ayah gak marah." Jake harus mengajarkan ini, takutnya Jungwon jadi sasaran empuk pembully jadi sebelum dibully biarkan anaknya yang jadi pembully.
Mungkin ajaran ini tidak benar, tapi Jaeyun dan Sunghoon memang terkenal jahat kan? Sangat mustahil anak mereka jadi bahan bully orang lain, Jake pun yakin Jaeyun disana mendukungnya, ingat Jaeyun tidak pernah diinjak oleh orang lain kecuali Sunghoon suaminya sendiri.
"Nanti ikut taekwondo mau? Sama ayah daftarnya," Jungwon mengangguk patuh, dia tidak keberatan sama sekali lagi pula hampir semua les sudah dibatalkan mamanya.
"Sama mama aja .... " dasar anak mama, "Kak uwon harus ketularan gagah kayak ayah mau? Kalo mama jadi kak uwon pasti mau aja," Jake tersenyum melihat anaknya mengangguk.
.
Janlup komen ..... .... ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasiEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...