their own world

69K 7.8K 306
                                    

Jake sudah pulang dari rumah sakit setelah lebih seminggu dirawat, selama itu juga dia tidak melihat kehadiran Sunghoon sama sekali.

Tapi Jake mana peduli selama ada Jungwon bersamanya tidak jadi masalah apapun karena hanya balita itu jadi andalan Jake selama ini. Jake jadi tersenyum sendiri ingat anaknya yang begitu pintar, Jungwon merawatnya selama dirumah sakit anak itu menyuapinya saat makan, memijat kakinya dan juga mengajaknya bercanda. Pintar bukan? Jake bangga sekali.

Sekarang mereka sedang menonton televisi, Jungwon berbaring sambil mengelus perut ibunya. Lucu sekali para pelayan beberapa kali bolak balik hanya untuk melihat mereka.

"Mama uwon mawu belajal," baru saja ingin beranjak tubuh mungil itu sudah Jake dekap sangat erat.

"AHAAHAHAAAA TOYONG! TOYONG! MAMA GEYII AHAHAHHAHAHAAA .... " Jake mengecupi perut gembul anaknya.

"Mama mau mam anak gendut grrr ... banyak dagingnya!"

"TOYONG! TOYONG! MAMA MAM UWON!"

Jake tidak mau melepaskan sedikit pun Jungwon karena anak itu tidak perlu belajar dengan keras, belajar itu membosankan.

Setelah puas bercanda Jake mengeratkan pelukannya, "Jangan belajar dulu hari ini mama masih sakit .... terus siapa yang jaga mama kalau mama sakit?"

Anak itu menyendu menatap sang ibu tangannya dari tadi mengelus wajah rupawan ibunya, "Uwon caga mama! Mama janan cakit ... "

Di ambang pintu Sunghoon memperhatikan mereka hati pria itu berdebar pemandangan macam apa itu? Seumur hidup dia hanya melihat itu pada iklan televisi tentang keluarga bahagia.

Dengan santai kaki jenjangnya melangkah masuk kedalam ruang keluarga tempat Jake dan Jungwon bersantai, kepala rumah tanggga itu mengambil duduk disofa tak jauh dari Jake dan mengganti channel televisi menjadi channel yang dikhususkan untuk berita politik negeranya.

"Loh kok diganti?!" Jake heran lalu mencari keberadaan remote, dan ada Sunghoon duduk santai disofa.

"Kak uwon kita pergi yuk, mama lapar sekali." Pasangan ibu anak itu beranjak untuk keluar ruangan, tangan mereka saling bergandengan.

Jungwon mengetahui keberadaan sang ayah diam seribu bahasa, kejadian beberapa minggu yang lalu selama ibunya koma ayah terus memukulnya, dan bilang akan berhenti sampai ibunya sadar.

Jake bahkan marah mendengarnya dan memarahi Sunghoon melalui asisten pribadi pria itu.

Ruang timbul sunyi Sunghoon melamun fokusnya bukan pada berita yang ditayangkan tapi pada masalahnya, keluarga bahagia Sunghoon anggap hanya fiksi. Ibunya dulu nenek Jungwon hanya menginginkan harta kekayaan dan ayahnya hanya haus kekuasaan.

Jangankan bahagia Sunghoon kecil hidup akan ambisi kedua orangtuanya, jadi bukankah wajar jika Jungwon mengalaminya. Tapi ada yang berbeda jika dulu ibunya inginkan harta maka Jaeyun hanya ingin cintanya.

Namun semua berubah Jaeyun tidak ingin cinta lagi, istri dan anaknya bahagia akan dunia mereka sendiri, dan perasaan asing masuk tubuhnya ini begitu aneh. Jaeyun seperti bukan Jaeyun.



Sedangkan Jungwon tertawa bahagia mencolek krim yang sedang Jake buat, dia tidak takut mamanya marah karena mamanya tidak akan memarahinya apalagi menghukumnya.

"Mama uwon lapal cekali... " Jake yang sibuk menghias kue menatap anaknya penuh selidik.

"Tadi mama taroh kue disini setengah gak ada terus .... kue tiramisu mama juga gak ada, kak uwon mam ya?"

Anak imut itu menggeleng, "Nda ada uwon nda menculi ... di mam tata peyayan ma!" Padahal Jake lihat pipi gembil anaknya penuh sisa kue yang anak itu makan.

Jake mendengus kesal lalu mengangkat tubuh anaknya turun kebawah meja karena dari tadi anak itu duduk diatas meja.

"Mama .... uwon mawu mam kek yagi!" Tangan mungil terangkat minta diangkat lagi.

"Tidak ada kue sayang mama sedang marah ya .... "

Anak itu malah tertawa dan memeluk kaki jenjang sang ibu.

"Ngeyi cekali mama mayah .... uwon tatut ... " Anak imut itu meledek ibunya.

"Oh ... ini mama marah grrr .... mau makan anak nakal kayak kak uwon." Jadilah dapur jadi tempat bermain mereka selanjutnya.

Being A Mommy [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang