.
Tidak terasa sudah hampir sebulan Jake tinggal dinegeri entah berantah ini, jujur Jake merasa betah apa lagi bersama Jungwon. Dia bersyukur bertemu anak ini karena pribadi Jungwon yang manis, imut dan menggemaskan membuatnya ingin melimpahkan kasih sayang.
Ada masalah selama disini yaitu, Sunghoon. Pria itu sama sekali tidak memberikan surat panggilan kerajaan tentang perceraian mereka, dan satu lagi, Sunghoon lebih sering dirumah.
Semenjak ada Sunghoon dirumah mereka lebih sering adu mulut berakhir Jungwon melerai sembari memeluk puppy yang dia beri nama maeumi.
Kali ini pun mereka sedang bertengkar.
"Jungwon perlu belajar, Jaeyun jangan membantahku!" Jake mendengus kemudian melemparkan kertas berisi jadwal Jungwon.
Sunghoon memperpadat jadwal belajar Jungwon tanpa sepengetahuan Jake, dengan alasan sebentar lagi anak itu akan berumur lima tahun, jam kelas tambahan diperpanjang. Contoh biasanya kelas tata krama hanya dua jam menjadi empat jam.
"Kak uwon masih kecil, Sunghoon! Aku tidak pernah setuju, apa-apaan kamu pikir anakku sekuat itu! "
"Aku dulu juga begitu, masih untung aku tidak menghukumnya karena bolos beberapa minggu ini."
Jake memutar bola matanya, kemudian dia berkacak pinggang satu tangan mengelus perut buncitnya. "Kamu dan Jungwon itu beda, BODOH!" Jadi Jake mengelus perutnya tadi sambil mengucapkan kata maaf pada jabang bayinya.
Pelayan menarik Jungwon menjauh dari sana mental anak itu akan terganggu melihat serta mendengar dua orang dewasa itu saling melempar kata kasar.
"Jangan coba bawa dia. Ayah belum menghukummu!"
Lihat pria ini sangat tidak tahu malu batin Jake, dari tadi dia bicara tapi rupanya semua petuahnya tidak sangkut di otak cerdas pria itu.
"Bawa saja anakku pergi. Kamu menyentuh Jungwon seujung kuku akan aku laporkan pada ayahku," Jake ingat kok ayah Jaeyun pemilik tentara terbaik dinegeri ini.
Sunghoon mendekati Jake, "Oh kau sudah berani menyebut pria tua itu? Kau tidak lupa janjimu, Jaeyun."
"Aku lupa, dan malas juga mengingatnya." Ucap Jake menantang. Jake tidak takut sama sekali pada Sunghoon, mau pria itu memukulnya atau menyiksanya terserah. Jake kebal.
"Mulai berani ya?" Mata Sunghoon memerah langkahnya maju terus mendekati Jake, dan pria cantik itu mundur, "Berani lah, ini supaya Jungwon menikmati masa kecilnya, Sunghoon jangan terlalu keras pada anakmu. Dia masih kecil, lihat apakah kau berpikir bagaimana perasaannya. Kamu pernah menyayanginya?"
"Kalau kamu tidak bisa, maka lepaskan kami, aku dan Jungwon tidak akan merepotkanmu lagi, Jungwon masih kecil dia tahu apa tentang dunia yang kejam ini."
Mata Jake berkaca-kaca saat mengatakan hal itu, ini murni dari apa yang ada dalam hatinya. Menjadi andalan orang tua adalah hal terberat.
Untuk menjadi sempurna tidak semudah apa yang Sunghoon bayangkan.
"Kamu tidak menjalankan tugas sebagai ayah yang baik, Sunghoon. Jika kamu sendiri yang mendidiknya maka Jungwon akan begitu sempurna. Jangan terlalu keras Sunghoon, aku, kamu dan Jungwon punya porsi masing- masing."
.
Liat ini jeng jeng, aku seneng banget 1 #bxb, teriak tadi aku sampai ditegor bapakku.
Seneng banget, makasih semua mau baca book ini [sun kning stu stu] 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasíaEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...