jaeyun?

72.9K 8K 334
                                    

Ketika membuka mata Jake indera penglihatannya langsung menangkap sebuah ruangan serba putih dengan cahaya sangat terang.

"Apa lagi ini?" Ucap Jake penuh kekesalan, sakit tadi saja masih berasa sekarang malah bangun disebuah ruangan misterius.

"Hai Jake!" Jake mengernyit loh itukan suaranya?

Mencari sumber suara Jake mendapati seseorang diambang pintu, sangat cantik dan satu lagi, orang itu mirip wajahnya. Jake berdiri kemudian berusaha menghampiri orang itu.

"Jangan kesini! Anakku membutuhkanmu."

"Anakmu? Memangnya kita kenal?" Sahut Jake penuh kebingungan.

Tidak lama orang miripnya itu menangis pilu terduduk dilantai putih yang sedang ditapaknya, "A-akuu gagal jadi ibu Jungwon hikss.... " nafas Jake tercekat, dia baru menyadari itu Jaeyun ibu Jungwon pemilik tubuh asli yang sedang ia pakai.

Suasana ruangan begitu menyedihkan Jake termenung ikut menangis. Jaeyun meninggal dalam tidurnya siapa yang tahu akan kematiannya dan satu lagi sedang hamil. Tidak ada orang yang peduli Jaeyun berjuang sendirian sungguh mengenaskan.

Jake menghapus airmatanya.

"Hai Jaeyun! Sudah jangan menangis Jungwon baik-baik saja, dia sehat sekali oh iya! uwon imut sekali!"

Jaeyun mendongak menatap Jake kagum, memang tidak sia-sia dia berdoa pada tuhan untuk mengirimkan orang yang bisa membahagiakan anaknya. Doa pendosa sepertinya pun dijabah memang kebesaran tuhan luar biasa, Jaeyun berdiri dan tersenyum cantik.

Angin berhembus kencang meniupkan surai coklat mereka berdua entah datang darimana angin tersebut.

"Aku menyerah Jake .... seharusnya aku tidak memaksakan kehendakku, lihat aku menarikmu dari duniamu akan keegoisanku, tolong jaga Jungwon dan anakku yang masih dalam kandungan, mereka akan jadi orang hebat nanti."

Jake menghela nafas panjang dan pandangannya menyendu, "Kenapa harus aku? Kita sama-sama menderita harusnya kamu lebih giat berjuang, aku bahkan lebih menderita darimu Jaeyun, aku harus mencari cinta ayahku sendiri."

"Itulah aku memilihmu Jake. Jungwon adalah cerminanmu, dia berjuang mencari cinta ayah dan mamanya, kamu bisa menempatkan diri sedangkan aku pasti akan membuat anakku sendiri menderita."

Ruangan serba putih dengan aroma lembut menyapa hidung ditambah dua orang cantik mengisinya, terlihat indah dipandang. Namun ada sarat kesedihan disana.

Jake menangis membayangkan dia yang akan menghadapi semuanya tanpa pegangan sama seperti kehidupan dulu.

Ada satu pertanyaan bersarang dikepala Jake.

"Jaeyun bagaimana aku kembali kedunia nanti jika sudah selesai disini?"

"Kamu sudah mati didunia itu Jake, ayahmu masuk penjara karena kasus kekerasan berakibat kematian yang kamu alami, dan keluargamu sekarang sibuk mengambil alih harta milik ayahmu."

Mata Jake membulat berarti dia mati? Pemuda Shim itu menggelengkan kepalanya, Jake ingin sekali disayang ayah sebelum dia pergi. Masalah perebutan harta dia sama sekali tidak terkejut tapi ayahnya. Jake ingin bertanya lagi, sayang waktunya habis.

"Maaf Jake waktuku habis, satu lagi katakan pada Sunghoon aku mencintainya ..... " perlahan tubuh Jaeyun memudar dimakan cahaya terang menyilaukan mata.

Jake berusaha mengejar. Namun kaki seperti berlari ditempat, tidak lama setelah itu hitam melingkupi seluruh pandangannya.

"MAMA! DOTEL! DOTEL! MAMA UWON CADAL!"

Baru bangun suara cempreng khas bayi sudah memekakkan telinga Jake.

"Mama huwaa ..... janan tidul telus... hikss..... nda ada banun banun uwon cedih .... hikss ... mama janan tindaltan uwon .... "

Jake tersenyum lemah tangannya ingin menggapai pucuk kepala sang anak. Namun seluruh anggota tubuhnya lemas tak bertenaga bahkan sekedar membuka mata saja untung.

"K-kak uwon sedih mama gak bangun bangun?" Anak balita itu mengangguk ribut.

Mata Jake membulat melihat seluruh lebam pada wajah dan tangan mungil nan gembul itu.

"Kak uwon dipukul ayah?" Si anak mengangguk kemudian terisak kecil sembari menutupi wajahnya dengan tangan mungilnya.

"Yayah jaat!"









Being A Mommy [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang