sunghoon home

46.2K 6K 299
                                    

.

Jungwon menatap sang ibu penuh cinta dengan binar mata begitu cerah padahal dia tahu sendiri kalau mamanya sedang mengomel sambil menakar pupuk untuk bunga yang mereka tanam, dan omelan Jake pun berlaku kepada semua orang termasuk anak kecil gembul itu.

Mama sudah berubah Jungwon tidak memasukan sama sekali ke dalam hati, marah mama hanya dimulut saja malah bagi anak itu mamanya terlihat menggemaskan, tukang kebun juga kena omelan mamanya dan semua berawal dari tukang kebun Jake duduk saja.

Jake merasa tersinggung mereka pikir dia sudah lemah? Tidak sanggup bertaman lagi? Apalagi tatapan prihatin para pelayan yang mengawasinya dari jauh Jake sedikit terhina.

Jadi Jake mengomel pada mereka, "Gak tuannya! Gak kalian! Gak tukang kebun! Gak pelayan! Gak anaknya sama saja!" Mereka menunduk untuk menyembunyikan tawa mereka.

"Lho yayah itut cuga?" Tanya Jungwon bingung, sedang tukang kebun yang berdiri tepat didepan nyonya besar itu mengulum senyumnya, apapun kesalahan mereka pasti tuan besar ikut disalahkan.

"Iya mama marah ya sama ayah! Mama marah juga sama kak uwon!" Mata melotot Jake tidak menakutkan sama sekali yang ada Jungwon terkikik imut.

"Aduuh uwon calah cekali .... maap mama .... " karena kebetulan Jake duduk beralaskan tikar kecil, anak itu memeluk leher mamanya dan tertawa menggemaskan.

Jake tersenyum kemudian mengecup surai hitam legam anaknya, lihat bagaimana dia bisa marah kalau begini.

"Tapi nyonya nanti tuan marah pada kami jika anda ikut menanam bunga yang banyak ini," tukang kebun menyela, Jake menghela nafas memang Sunghoon sialan, itu batinnya.

Tangan Jake memegang dua bibit bunga dan menatap tajam tukang kebun itu, "Dua saja! Cepat cangkul biar selesai!" Tapi wajahnya penuh senyuman.

"Mama uwon mau cuga!!" Jake mendelik.



Dilain tempat Sunghoon tersenyum lebar sembari menyuruh supirnya menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, hari ini dia pulang dan sebentar lagi akan bertemu kesayangannya yang sudah menunggu dirumah.

Sunghoon menebak pasti dua orang itu sekarang sudah menunggunya didepan pintu dengan senyum manis memabukkan jika dan mengatakan selamat datang begitu ceria padanya, Sunghoon jadi salah tingkah sendiri membayangkan itu.

Dan satu lagi pasti istrinya akan menciumnya senyum Sunghoon semakin lebar, "Cepat sedikit."

Sungguh tak sabar Sunghoon bertemu dua kesayangannya itu, kalau nanti sudah sampai rumah dia akan memeluk erat mereka sepuas hati.

Tidak tahu saja Sunghoon kalau Jake dan Jungwon memilih berkebun daripada menyambutnya.



.

Sampai didepan mansion tidak siapapun disana termasuk penjaga Sunghoon mengerutkan keningnya, dan saat mendorong pintu pun ternyata dikunci.

Sunghoon jadi bingung, namun tak lama penjaga datang dari samping mansin dan berlari menujunya, "Kemana saja kalian?" Ke empat orang penjaga itu membungkuk sebentar.

"Maaf tuan tadi kami ke taman belakang karena nyonya sedang ingin memarahi kami semua, dan ingin mengangkat karung pupuk sendiri bersama tuan muda." Raut wajah Sunghoon yang tadi datar berubah sedikit bersahabat.

"Mereka sempat mengangkatnya?" Mereka menggeleng serentak, "Tidak tuan kami lebih dulu mengambil karung pupuknya," Sunghoon mengangguk.

Pelayan membuka pintu dan mengambil alih seluruh barang yang ada ditangan Sunghoon.

"Maaf tuan tadi kami ke taman belakang, soalnya nyonya memaksa ingin berkebun."


Sekarang Sunghoon tahu mengapa Jaeyun tidak mengidam, tingkah aneh istrinya itu lebih parah dari mengidamkan sesuatu sekarang saja merepotkan hampir seluruh penghuni rumah.

Sebenarnya tingkah Jaeyun sama seperti Jungwon, kekanakan Sunghoon pikir mereka seumuran? Tapi mereka berdua sangat imut dimata Sunghoon.

.

Ke belakang mansion Sunghoon melihat Jungwon duduk disamping Jaeyun di bawah pohon rindang beralaskan karpet dan banyak makanan tersedia.

Pria tampan itu tersenyum lebar, ini lebih indah dari khayalannya tadi, melihat istrinya duduk dekat hamparan taman bunga begitu menyejukkan untuk dilihat, Sunghoon yakin Jaeyun bagian dari para bunga itu sama-sama indah dan cantik.

"HAI KESAYANGAN AYAH!!" kedua terlonjak kaget.

Jungwon ingin berteriak memanggil balik sang ayah langsung Jake tahan, dan dia membekap mulut anaknya, "Kan mama bilang kita kemusuhan sama ayah hari ini? Ayo kita acuhkan ayah." Jake berbisik.

Anak itu mengangguk kemudian memaling wajahnya dengan tangan bersilang didepan dada, sebenarnya disamping anak itu ada puppy, jadi puppy itu mengikuti majikannya, Jake pun begitu.

Sunghoon tertawa pelan siapa mereka menggemaskan sekali, "Halo kesayangan ayah lagi apa?" Pria itu berjongkok didepan Jake dan Jungwon.

"Jungwon? Sayang?" Jake tidak menatap Sunghoon sama sekali, berbeda dengan Jungwon tampak goyah.


"Diculuh mama malah cama yayah jadi uwon halus mucuh cama yayah .... " matanya menatap sang ayah berkaca-kaca.





Being A Mommy [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang