..
Sunghoon mendiamkan Jake sejak pulang dari pesta pria itu menggendong Jungwon memasuki kamar pribadinya enggan mengajak sang istri.
Jake tidak peduli dia malah bersantai menonton televisi sendirian sambil memakan banyak kue dan cemilan ringan lainnya, sesantai itu padahal Sunghoon sedang marah, tapi baginya Sunghoon keterlaluan bagaimana bisa melarang seorang anak bertemu orang tua sendiri.
Mungkin Jake akan membicarakan ini lain kali, yang terpenting sekarang menonton drama.
"Mama~" baru saja bersantai suara imut itu sudah merengek.
Diambang pintu ruang keluarga Jungwon dalam gendongan sang ayah memelas mengeluarkan puppy eyes.
Jake menatap datar keduanya, "Apa? Kenapa belum tidur? Mama sibuk."
"Anakmu minta mamanya," Jake berdecak sebal, "Coba kak uwon sama ayah sehari aja, mama mau nikmatin masa-masa sendiri dulu cuma sama adek bayi, tidur sama ayah dulu," isak tangis keluar dari mulut mungil anaknya.
"Hikss .... nda bica tidul yayah peyuk campai cecak!"
"Alasan kak uwon itu, cepet tidur esok sekolah lagi."
Jake kembali fokus pada televisi, membiarkan dua orang itu berbaring dibawah kakinya saling berpelukan, jadi Jake duduk disofa dan ayah - anak itu berbaring dikarpet.
"Kan bilang aja mau ikutin mama, gimana nanti mama gak ada," decak Jake yang membuat jantung Sunghoon seakan berhenti berdetak.
"Kalo ngomong hati-hati sayang," Jake berdecih.
Sunghoon menegur dengan nada suara rendah Jake menatap Jungwon, "Liat kak, ayah marahin mama .... hikss .... "
Jungwon berontak didekapan hangat sang ayah, saat berhasil anak itu berdiri sambil bertolak pinggang, "Janan malahi mama! Natal!"
Padahal Jake pura-pura menangis Sunghoon tahu itu, tapi namanya Jungwon bucin mamanya marahlah anak gembul itu.
Sunghoon mengikuti mereka memasang wajah sedih kemudian menangkup perut buncit istrinya, "Dek liat ayah dimarahin kakak Jungwon sama mama," kalau istrinya punya Jungwon maka Sunghoon akan mengadu pada bayinya.
"Adek marah sama kakak Jungwon? Sini bisikin ayah."
Jungwon memekik girang karena melihat apa yang dilakukan sang ayah menyenangkan, "Mau cuga bicala cama ade! Yayah mindil!! Hush!"
Jake bersandar sudah pasrah ternyata Jungwon mengambil semua gen ayahnya, kasihan Jaeyun cuma kebagian mengandung saja.
"Mama malas ya, sana jauh jauh! Mama marah tadi gak pamit sama uncle Heeseung," menggunakan gestur mengusir menggunakan tangannya.
"Nda mau! Yayah tidul ecok kelja! Uwon cama mama!"
Cukup lama berdebat antara ayah - anak itu akhirnya Jungwon tertidur dipangkuan sang ayah dengan dada Sunghoon jadi bantal anak itu, Jake memperhatikan mereka dalam diam.
Sunghoon gusar akan keterdiaman istrinya mengambil nafas berat, "Mau bertemu ayahmu?" Jake memiringkan kepalanya.
"Tentu saja, tapi kalo kamu gak izinin mau gimana lagi," tangan Sunghoon mengelus perut Jake lembut, dan satu tangan lagi menahan kepala Jungwon agar tidak jatuh.
"Mereka bisa menahanmu disana dan meninggalkanku disini, aku yakin gugatan cerai akan diurus ayahmu." Ucap Sunghoon dengan lirih.
Sunghoon takut sangat takut jika ayah Jaeyun campur tangan maka hubungan pernikahan mereka akan usai begitu mudah, Jaeyun akan meninggalkannya dan membawa anak mereka ikut serta. Sunghoon akan sendirian kesepian.
"Kamu pikir selama ini untuk apa aku berjuang sampai ada dua anak diantara kita? Ayah sudah merestui kita Sunghoon, tapi ayah tidak suka pada sikapmu."
"Aku tidak pernah meminta restu."
Jake menggenggam tangan Sunghoon yang berada diperutnya dan menautkan jari berbeda ukuran mereka.
"Apa aku pernah meninggalkanmu?" Sunghoon terdiam lalu menjawab, "Saat dirumah sakit kau meminta cerai itu berusaha meninggalku."
Dari raut wajah Sunghoon dapat Jake lihat kekhawatiran,"Sunghoon aku tidak akan meninggalkanmu kecuali takdir kematian datang menjemput ajal salah satu diantara kita."
.
Keasikan baca book baru sampai gak inget ap dari kemaren hihi maaf ya .... tungguin aku dabel ap habis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mommy [sungjake]
FantasíaEND "Aku dimana?" Jake sangat ingat diharusnya berada dikamar mandi karena sang ayah yang menghukumnya, tapi kenapa dia terbangun disebuah kamar mewah dan dalam keadaan mengandung. Saat keluar kamar para pelayan menunduk hormat penuh ketakutan melih...