Part 50 •|| Liam sakit||•

160 12 0
                                    

Saat ini Agatha sedang berada di dapur. Ia ingin membuat kan coklat hangat untuk Alard. Dan membuatkan teh chamomile untuk Liam. Tadi ia sempat bertanya kepada kepala pelayan, jika Alard sangat menyukai minuman coklat.

Sementara Liam karena tidak ada minuman hangat lainnya. Agatha memilih membuatkan Liam teh chamomile. Menurut nya teh chamomile itu enak dan cocok diminum di cuaca hujan seperti ini. Biasanya ketika ia penat bekerja ia akan langsung mengkonsumsi teh ini.

Ketika keluar dari dapur, ia melihat sudah ada Liam dan juga Alard. 'Kenapa mereka berdua cepat sekali berganti pakaian?' tanyanya.

Agatha pun langsung mengenyahkan pikiran absurd nya tentang keduanya yang tidak ingin membuat nya menunggu lama. Mungkin dirinya saja yang tidak tahu waktu dan terlalu berada di dapur, pemikiran nya.

Padahal Agatha tidak tahu saja jika pemikiran absurd nya itu memang terjadi. Baik Liam maupun Alard keduanya sama-sama bergegas. Mereka berdua takut membuat Agatha menunggu.

Agatha langsung datang membawa nampan berisi minuman yang dibuat nya. Ia langsung menyajikan segelas coklat panas dan teh chamomile dihadapan keduanya. "Ayo kalian minum!" ucapnya mempersilahkan.

"Makasih Bunda" ucap Alard. Agatha pun langsung tersenyum dan mengusap rambut basah anaknya. "Sama-sama Alard" ucap nya sambil tersenyum lebar.

"Teh buatan mu enak, bisakah kamu membuat nya lagi?" tanya Liam. Agatha terkejut mendengar permintaan Liam itu, namun Agatha hanya bisa menganggukkan kepalanya. "Tentu" jawabnya singkat.

Ia tidak mungkin menolak permintaan Liam dihadapan Alard, apalagi permintaan dari Liam menurut nya terbilang sederhana.

Setelah minuman keduanya habis Agatha pun langsung menyuruh keduanya untuk istirahat, sementara ia memilih membereskan gelas minumnya dan membawanya menuju ke wastafel.

Kepala pelayan tadi sudah ia perintahkan untuk beristirahat. Lagi pula pekerjaan sederhana seperti ini sudah sering ia lakukan sebelumnya. Jadi tidak masalah jika ia melakukan nya saat ini.

Ketika kembali keruang keluarga dilantai satu, ia melihat Liam yang sudah tertidur diatas sofa. Ia memilih menghampiri Liam sejenak. Ia pun menggerakkan tubuh Liam.

"Liam bangun!" ucapnya sambil menggerakkan tubuh Liam. Tidak lama setelah nya Liam pun mulai terusik. "Sebentar aku lelah" ucap nya dengan lirih.

Namun Agatha pun tidak sampai hati membiarkan Liam tidur di sini. "Kamu pindah, tubuh kamu pasti akan sakit jika tertidur disini" ucap nya. Namun Agatha merasa terkejut ketika Liam menarik nya.

Hal itu membuat tubuh Agatha pun langsung limbung dan menimpa tubuh Liam. Mata Liam pun tiba-tiba terbuka. "Aku lelah" ucap nya. Namun dari tatapan matanya Agatha tahu jika Liam sedang tidak berpura-pura.

Dan ia bisa merasakan tubuh Liam yang panas, karena tangan Liam memegang tangannya. "Kamu demam Liam!" seru Agatha.

"Kamu lebih baik pidah ke kamar, biar aku bantu papah kamu" ucap Agatha. Ia dengan segera membantu Liam berdiri. Setelah nya ia pun langsung mengalungkan tangan Liam di sekitar pundak nya.

Dengan pelan ia membawa Liam berjalan. Liam terkekeh geli melihat tingkah Agatha yang lucu ketika memapahnya dirinya yang bertubuh besar. Ketika Agatha kembali melihat kearahnya ia pun kembali memasang wajah memelas. Ia merasa sangat senang sekali.

Agatha yang sempat mendengar suara kekehan mencoba menoleh. Namun ketika melihat Liam, ia jadi yakin jika suara itu hanya halusinasi nya saja.

Ia pun kembali melangkahkan kakinya. Ketika tiba dikamar Liam ia dengan segera membuka pintu kamarnya. Ia langsung membantu Liam berbaring. Tidak lupa ia juga memakaikan Liam selimut.

Agatha pun akan pergi, namun tangannya dicekal oleh Liam. "Kamu mau kemana?" tanyanya kepada Agatha. Liam terlihat tidak rela Agatha meninggalkan dirinya sendiri.

"Aku ingin mengambil alat kompres dan obat, sebaiknya kamu diam. Jangan manja, masa kamu kalah sama Alard dan Leon" tukasnya dengan cepat. Liam pun langsung mencebik. Namun Agatha memilih mengabaikan nya.

"Dasar, aku ini sedang sakit. Harus nya diperhatikan bukannya dimarahi seperti itu!" ucap Liam menggerutu. Sementara Agatha tidak mendengar nya karena ia sudah keluar dari dalam kamar Liam .

Tidak lama kemudian Agatha datang dengan membawa baskom berisi air dan lap bersih. Ia membuka laci di sisi tempat tidur Liam dan membawa obat demam. Liam yang melihat tingkah Agatha merasa senang.

"Apa ingatan mu sudah kembali?" tanya Liam dengan antusias. Namun Agatha langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingat apapun" jawabnya jujur.

"Tapi kenapa kamu tahu letak obat dikamar ini, padahal sebelumnya kamu tidak bertanya padaku?" tanya Liam. Gerakan Agatha membuka bungkus obat pun jadi terhenti. Ia pun membantu mendengar ucapan Liam yang memang benar adanya.

"Aku tidak tahu, namun dengan spontan aku langsung membuka laci itu sungguh" ucap Agatha. Dari suara Agatha terlihat jika ia jujur. Hal itu membuat hati Liam merasa kecewa. Ia berpikir Agatha sudah mengingat dirinya dan anaknya.

"Maafkan aku, tapi aku sama sekali tidak mengingat nya" ucap Agatha penuh sesal ketika tadi melihat raut wajah Liam yang kecewa.

"Tidak apa-apa, aku akan membantu kamu mengingat nya" ucap Liam dengan sabarnya. Agatha pun langsung memberikan obat itu kepada Liam, dan membawakan air minum nya juga. Liam pun langsung meminum obat yang dibawa Liam.

Setelah nya Agatha pun langsung sibuk mengompres tubuh Liam. Perlahan Liam pun memejamkan matanya. Melihat Liam yang sudah tertidur dan panasnya yang mulai turun membuat Agatha berniat meninggalkan Liam.

Namun karena memang insting Liam yang sudah dilatih kuat membuat nya bisa menyadari pergerakan dari Agatha. Liam dengan cepat langsung mencekal tangan Agatha dan menariknya lagi.

Hal itu membuat tubuh Agatha kembali menimpa Liam. Namun bedanya saat ini Liam tertidur. Dan ia terus menggumam jangan tinggalkan aku. Agatha memutuskan untuk tidur sebentar. Ia pun berpindah sedikit dan menjadi tidur disebelah Liam.

Tiba-tiba Liam menarik tubuhnya dan mendekapnya layaknya ia sebuah guling. Begitu erat bahkan sampai Agatha sulit menggerakkan badannya. Ia memutuskan untuk menunggu Liam baru nanti meloloskan dirinya.

Sepuluh menit kemudian, ia melihat Liam yang seperti nya sudah tertidur. Ia memiliki niat untuk kabur. Namun Liam bisa merasakan nya, dan semakin mempererat pelukan Agatha.

Agatha pun pasrah, hingga akhirnya ia tertidur dalam dekapan Liam. Mendengar nafas Agatha yang sudah teratur Liam membuka matanya. Ia pun memandang wajah istrinya yang cantik itu.

'Maafkan aku terkesan memanfaatkan keadaan, tapi kapan lagi aku bisa sedekat ini dengan kamu' ucap Liam dalam hati.

🥀🥀🥀
Declairs
Rabu, 20 November 2024

Hai semuanya.
Gimana part sebelumnya dan part yang ini, pokoknya stay tune dan jangan lupa kasih like dan komen nya ya😊

Jangan lupa juga follow akun author, itu menunjukkan bahwa kalian menghargai karya author 🤩🤩🤩🤩

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang