Kinn mendorong kasar Porsche pada jejeran buku yang Tertumpuk rapi, sampai sampai bunyi akibat kinn mendorong nya cukup berbunyi keras, tetapi karena tempat yang lumayan jauh dari depan membuat kinn lebih leluasa melakukan aksinya karena sangat jjarang akan orang membaca di bagian pojokan
"Untuk apa kesini" Tanya Porsche sesedikit menahan agar ucapan nya tidan keras pada kinn
"Untuk mencari buku yang menuliskan tata cara bercinta dengan puas" Jawab kinn menyeringai pada Porsche
Sepertinya otak kinn telah rusak, jika ingin mencari buku, kenapa harus mengekang nya di antara lengan kekarnya sekarang
"Carilah, minggir" Sentak Porsche ingin keluar dari kukungan kinn
Bukan menyingkir, Kinn semakin memajukan wajahnya pada leher Porsche dan menggigit juga keras
Crauk
"MMKHH" Teriak tertahan Porsche yang merasakan kesakitan dan menatap tajam kinn yang tersenyum menyeringai setelah menggigit lehernya seperti tidak mempunyai dosa padanya
"Sakit" Desah Porsche, matanya kini berembun karena rasa sakit pada lehernya yang pasti sudah berbekas merah akibat gigi kinn
"Aku akan menambahkannya jika seperti itu, agar kau lebih merasakan rasa sakit"
"Lepas, kau adalah kekasih namtan, ingat itu kinn" Pekik Porsche
"Berteriak lah sesukamu, dan adikmu akan menuju kemari untuk melihat kita yang akan berciuman"
Setelah mengucapkan itu, kinn mencium bibir Porsche cukup kasar, tangan nya pun menghentikan aksi gerakan Porsche yang ingin keluar dari kukungan nya, kaki nya menahan paha kanan Porsche dan kinn memeluk tubuh yang pas dalam pelukan nya
"Manis hemmmh" Lenguh kinn
Porsche merasakan bibir bawah dan lidahnya di sesap kuat, menggelengkan kepalanya agar bisa menghindari ciuman kinn juga tidak membuahkan hasil sama sekali, tangan nya pun ditahan oleh lelaki brengsek ini
"Akkh perih"
Kinn semakin mencium Porsche penuh nafsu
Tap
TapLangkah kaki yang mendekat membuat Porsche ketakutan, takut jika adiknya lah yang sekarang berjalan menuju ke arah mereka
"Emmhh lepas ada che" Lirih Porsche memohon di dalam ciuman kinn yang seperti tiada henti
"Diam, eeughhg sayang"
Porsche terpaksa menarik lidah kinn dengan lidahnya ingin mengigit lidah yang sedari tadi menjilatnya untuk menghentikan aksi kinn padanya
Namun seperti nya kinn salaah pendapat, di dalam pikiran nya mungkin saja Porsche membalasnya, kinn tersenyum senang
Kinn membuka kemeja Porsche dengan cepat, sampai sampai Porsche semakin tegang karena jika sampai kancing bajunya terlepas itu akan semakin merugikan dirinya
Plop
"Ada orang, kau jangan bertindak gila" Umpat Porsche pelan dan berbisik
"Biarkan"
"Jangan berucap enteng" Pekik Porsche
"Bisakah kau diam, atau perlu kau menjilat milikku agar mempunyai pekerjaan" Sentak kinn kasar pada Porsche
Porsche menggigit bibirnya dan mendorong kinn kasar
Dorongan yang tidak membuatnya bergeser sama sekali itu membuat kinn terkekeh
"Sangat lemah"
Tap
TapPorsche menoleh melihat seseorang yang tersenyum malu melihatnya dengan kinn yang masih berdekatan dengan intim, pasti di pikiran perempuan itu telah terdapat bayangan yang tidak tidak antara dirinya dan kinn
"Maaf tuan jika aku menganggu anda" Ucapnya dan pergi meninggalkan tempat kinn dan Porsche dengan langkah berlari
"Kenapa hanya terdiam Hem, apa kau kecewa jika yang datang bukanlah adikmu" Ujar kinn remeh
Porsche sangat ingin menampar wajah yang sial nya memang sangat tampan di depannya
"Kau"
"Apa, lanjutkan sekarang ucapanmu padaku" Tantang kinn
Porsche memilih lebih baik dirinya pergi daripada meladeni sikap kekanakan kinn yang tidak sopan pada kakak dari kekasihnya
Grep
"Kita bahkan belum menyelesaikan ini semua"
"Apalagi kinn" Desah Porsche frustasi
Kinn hanya diam dan berjongkok di bawah kaki Porsche, tangan nya memeluk kedua kaki Porsche dengan satu tangan nya
Grep
Kinn menubrukkan bibirnya pada paha Porsche yang sedikit terekspos karena memakai celana di atas dengkulnya
"Bangun"
Plak
"Jangan memukulku"
"Ada nyamuk" Ucap enteng kinn
"Lepas kinn"
Kinn masih berdiam dan meremas bokong yang membuat nafsunya bangkit, meremasnya cukup keras bagaikan kue adonan, kinn akan membalik tubuh Porsche dan menanggalkan celana itu jika telinganya tidak mendengar ada suara kecil milik adik Porsche yang sial nya menganggu waktu senang nya
Dan kelonggaran dari kinn di artikan oleh Porsche adalah kesempatannya untuk menyingkir dari lelaki aneh ini
"Nong" Ucap Porsche memanggil che agar bebas dari kinn
"Iya phi" Jawab che lumayan sedikit keras, yang mendapatkan pukulan dari win karena bisa saja menganggu pembaca yang lain
"Hais, sedikit keras ck" desis che pada win
Porsche akan berlari meninggalkan kinn
"Tunggu"
Greb
"Apa lagi" Ucap Porsche lirih
"Lain kali jika kau memakai pakaian kurang bahan seperti ini, lebih baik kau bekerja di club ku saja sekalian" Desis kinn tajam
Porsche mengangkat tangan nya ingin menampar mulut kinn yang lancang padanya
"Oh oh apa kau tidak bisa menamparku Hem" Kekeh kinn
Cup
"Mulut yang manis"
Setelah berucap seperti itu, kinn memegang tangannya dan berjalan ke arah che yang sedang bersama dengan win
Dan Porsche hanya menunuduk tidak ingin memandang che yang pasti akan curiga pada bibirnya yang masih sangat merah dan membengkak
"Phi, apakah sudah mendapatkan bukunya" Tanya che
"Hem, kau lihat ini"
"Astaga" Pekik che
Kinn memegang buku berisikan tata cara bercinta, dan sampulnya pun terdapat seseorang tidak berpakaian walaupun di blur
"Boss mu sangat hebat"
"Tidak, kakak iparmu sangat hebat" Ucap win menyangkal ucapan che sebelum nya
Porsche hanya menyengir dan menyentak tangan nya di genggaman kinn, untung saja adiknya fokus pada buku kinn daripada pada dirinya
Porsche memilih buku menghindari tatapan adiknya, dan sialnya kinn selalu berada di dekatnya, yang membuat Porsche tentu saja risih
Buat yang minta RM di lanjut, ini ya kak 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞
Fanfiction"𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐮𝐬𝐮𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭" 𝐃𝐞𝐬𝐢𝐬 𝐊𝐢𝐧𝐧