Jika namtan sedang khawatir dengan pikiran buruknya sendiri, kinn dan Porsche berpelukan hangat di balkon apartemen milik kinn, kinn memang menyiapkan balkon dengan indah, terdapat sofa yang lumayan besar yang bisa di tampung untuk dua orang bersender nyaman dengan posisi tiduran
Porsche menyender pada dada bidang kinn, sedangkan kinn memeluk dengan erat pinggang ramping miliknya
Tangisan Porsche sudah mereda total, kini kinn sangat ingin mempertanyakan apa maksud dari ucapan Porsche yang berucap jika dirinya bukanlah seorang kittisawat
"Apa kau sudah siap untuk membicarakan tentang masalah itu, tetapi jika kau ragu, kau bisa memberitahuku jika kau sudah siap kitten"
Porsche berpikir untuk apa menutupi semuaini dari kinn, kepalanya sudah cukup sakit dengan menahan batin sendiri selama ini, membicarakan dan bercerita dengan kinn pasti akan membuat nya lega, apalagi hanya namtan tidak kembali pun, dirinya yang menjadi sasaran kemarahan papa nya
"Papa sedari dulu hanya menyayangi namtan karena papa sangat menginginkan seorang putri hadir di dalam keluarga kittisawat" Jelas Porsche tanpa memandang wajah tampan kinn, Porsche tau jika gen yang di hasilkan oleh kittisawat lebih banyak laki-laki, dan papanya dulu menginginkan seorang putri karena saudara nya semuanya lebih banyak laki-laki
"Dan bahkan aku pernah mendapatkan bentakan keras karena namtan terjatuh dari sepeda saat bermain bersamaku, tetapi demi apapun aku tidak pernah berniat untuk melukai namtan" Lirihnya kecil
Kinn tersenyum teduh, raut wajahnya memang datar, namun dalam hatinya, kinn mengumpat kasar, dia merasa begitu egois dengan dirinya sendiri, merasa paling tersakiti akan kepergian sang kekasih, namun kinn tidak mengetahui jika sang kekasih juga mengalami hal yang sulit selama ini
Apalagi dengan masalah keluarga, kau mungkin bisa mengatasi masalah apapun dengan seseorang, namun akan sangat sulit jika kau bermasalah dengan keluarga mu sendiri, kinn sudah merasakan hal itu, dan kinn tidak ingin sesuatu terjadi pada Porsche
"Lalu mengapa kau berucap jika kau bukan dari keluarga kittisawat" Tanya kinn dalam
Porsche semakin melesakkan pelukan nya, wajahnya menekan dada bidang kinn, menghirup bau harum tubuh kinn dan menyerap wanginya untuk memenuhi kerinduan nya, jangan lupakan dengan tangan yang memegang erat dengan remasan kemeja hitam yang di gunakan kinn, tidak peduli akan kemeja kinn yang kusut, Porsche tetap melakukan itu
"Aku mendengar jika mama dan papa membicarakan tentang anaknya yang bukanlah dari bagian kittisawat, kuyakin jika itu adalah aku" Ujar pelan Porsche dengan rengekan
Porsche memang menguping pembicaraan mereka setelah papanya membantaknya akibat kelalaian nya yang bermain dengan namtan, menurut papanya sebagai seorang kakak, sudah seharusnya Porsche tidak membuat sang adik menangis, dan namtan masihlah kecil tidak seperti dirinya yang sudah mengerti dengan semua nya
"Tetapi bukan berarti jika itu adalah dirimu kitten"
"Aku merasa jika itu adalah aku" Pekik Porsche kesal
"Papa selalu memarahi ku, aku sangat yakin jika itu adalah aku, maka dari itu tidak sekalipun aku menginginkan seseorang tau jika aku adalah bagian dari kittisawat, karena nantinya semua akan terbongkar jika aku memang bukan dari keluarga besar itu" Jelas nya panjang lebar pada kinn
Porsche memang percaya dengan kinn, sama seperti saat dulu diri nya berhubungan dengan kinn, kinn tidak mungkin membicarakan masalah ini pada siapapun karena kinn bukanlah seseorang seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞
Fanfiction"𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐮𝐬𝐮𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭" 𝐃𝐞𝐬𝐢𝐬 𝐊𝐢𝐧𝐧