Hanya 2 orang yang di perbolehkan untuk memasuki ruangan tempat tuan kittisawat di rawat, dan mereka yang masuk pun harus menggunakan pakaian khusus dan saat Porsche akan ikut dengan ibunya memasuki ruangan untuk melihat keadaan sang ayah, namtan mencegah kepergian nya
"Tunggu" Pinta namtan cepat dengan cegahan
"Apa kau ingin masuk terlebih dahulu" Tanya Porsche mengernyitkan dahinya bingung, mereka sudah sedikit berselisih perkataan, tetapi Porsche juga tidak akan selalu membalas perkataan adiknya dengan tajam ataupun sinis
"Aku ingin berbicara dengan mu phi, kumohon" Seru namtan memelas
Karena melihat keinginan namtan, Porsche menyenggol lengan che yang berada di samping nya dan berbisik lirih jika che bisa terlebih dahulu masuk
"Masuklah terlebih dahulu" Ujar Porsche pada sang adik
"Lantas phi Porsche" Tanya che heran, bukankah mama mereka meminta agar phi Porsche yang terlebih dahulu masuk, dan itu dengan sang mama, dalam hal ini memang che tidak mendengar kan setiap percakapan kedua kakak nya karena dia terlalu sibuk dengan ponsel, sedang berkirim pesan dengan kim kekasih nya
"Phi akan berbicara sebentar dengan namtan"
Che tidak lantas pergi, tatapanya menajam pada namtan, dia adalah biang dari kerusuhan menurut che, semuanya adalah salah phi namtan
"Aku harap phi namtan mempunyai batasan mulai dari sekarang"
"Apa maksud mu berkata seperti itu padaku nong" Seru namtan sinis
"Phi namtan akan mengetahui semuanya setelah ayah terbangun"
Namtan menahan gemertak giginya, adiknya sekarang tidak menurut seperti biasanya, semua nya tidak ada yang membelanya, dia sendirian dan dia juga ketakutan dengan adanya luke di sisihnya, jika dia tau dengan keadaan ayahnya yang tergeletak di rumah sakit , tanpa menunggu di hubungi pun jika dia mengetahui ini semua namtan akan segera datang
Namun seperti rencana di awal, luke meminta nya untuk datang ke apartemen pria itu, dan itu adalah alasan nya pada sang mama jika dia memang sedang membantu sang teman, tetapi dia mengucapkan secara tidak gamblang jika dia membantu dalam hal ranjang
Yaitu nafsu luke padanya, luke berkata jika dia adalah jalang yang patut di perlakukan dengan rendah, dia tidak seperti itu, jika malam itu dia bisa mengontrol tubuhnya, dia akan menghindari luke, namun jika di telisik lagi dan lagi, sebenarnya dia pun juga menyetujui untuk di jamah
Tan..
Namtan..
"Namtan" Panggil Porsche sedikit keras
"Ahh iya phi" Ujar namtan gugup dan mencoba menghancurkan bayangan nya tentang kegiatan nya dengan luke
"Apa yang ingin kau katakan padaku"
Nada, suara, dan juga sikap dari saudara nya sudah menunjukkan sikap tidak ingin mendekat, namtan merasakan hal itu, hati kecilnya sangat sakit namun mencoba dia tutupi dengan sikap sinis, di sini yang bersalah masih lah phi Porsche menurut hati kecil namtan
"Tidak disini"
"Aku tidak bisa berbicara di lain tempat, jika bisa kau harus berbicara di sini sekarang juga" Seru Porsche
"Mengapa phi menjadi beda padaku sekarang saat semua nya tidak ada di sini" Sentak namtan
Porsche tersenyum kecil, dia tidak beda dan jika dia berbeda bukankah namtan sudah seharusnya berkaca jika semua itu adalah karena namtan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞
Fanfiction"𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐮𝐬𝐮𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭" 𝐃𝐞𝐬𝐢𝐬 𝐊𝐢𝐧𝐧