Chapter 73

10.3K 1K 62
                                    






Benar apa yang di ucapkan oleh mertuanya, dia harus bisa meredam kemarahan kinn, dia hanya keluar tanpa meminta izin terlebih dahulu dan efeknya bisa seperti ini pada hubungan keduanya, bahkan saat ibu kinn berpamitan pun Porsche masih mematung akan ucapan sang mertua padanya, apa ini tandanya ibu kinn sudah menerima nya karena sudah terlihat dengan jelas akan ucapan nyonya theerapanyakul yang seolah menyuruhnya untuk berbaikan dengan kinn

"Kuharap mom benar benar telah berubah dan aku bisa hidup bahagia dengan kinn di sertai restu utama mom" Gumam Porsche

Lapar ... dia sangat lapar, ingin menyantap hidangan namun yang ada hanya lah mie instan, itupun miliknya yang benar benar dia sembunyikn tanpa sepengetahuan kinn

"Hanya ada buah" Desisnya jengkel

Porsche mendecak, jika kinn tidak ada disini mungkin saja Porsche bisa memasaknya tanpa perlu takut dengan sang suami yang selalu melarang nya memakan mie instan karena menurut kinn lebih baik mereka mendatangkan koki dari mansion utama theerapanyakul untuk membuat secara langsung

Lelah, lapar, dan Porsche sudah cukup mengantuk namun cacing di perutnya tidak bisa di ajak kompromi, dia ingin memakan seuatu, dan satu satunya cara adalah dia harus meminta pada kinn yang sekarang masih ada di ruangan kantor di apartemen ini

Tok
Tok

Dan tanpa menunggu jawaban Porsche membuka pintu yang sebelumnya tertutup dengan rapat

"Lapar"

Kinn yang memang masih mengabaikan sang istri hanya melihat dengan dingin wajah manis Porsche yang sekarang seperti nya sangat lemas

"Aku lapar" Rengek Porsche manja

Tanpa menjawab atau pun berbasa-basi kinn memegang ponsel miliknya dan mengirimkan pesan pada bawahan nya untuk membawakan banyak makanan untuk mereka santap berdua

Di samping itu Porsche yakin suaminya tidak akan membentak nya lagi, dia berjalan penuh hati hati menuju kinn dia ingin memeluk tubuh  kekar yang harum maskulin

Greb

"Aku lapar"

"Aku sudah memerintah kan seseorang untuk membawa makanan" Ujar kinn dengan mata yang masih fokus pada dokumen

"Apa kau masih marah dengan ku" Tanya Porsche

"...."

"Baik jika kau tidak ingin menjawabnya, temani aku makan, aku benar benar lapar"

Kinn memandang Porsche dingin, rasa cemburu nya masih membara dan saat mengingat kiriman gambar dari bawahan nya membuat darahnya mendidih seketika, Porsche berpelukan dengan luke sepupunya yang brengsek, dan jelas sekali kinn ketahui jika sebelum Porsche kembali mereka menyantap makanan mewah terlebih dahulu, dan sekarang istri nya berucap jika sedang lapar, apa ini hanyalah alasan dari Porsche untuk mencairkan suasana tegang akibat perlakuan dingin nya

"Kau masih lapar bahkan setelah kau menyantap makanan saat keluar dari apartemen ini" Remeh kinn yang seketika membuat dahi Porsche mengernyit

"Menyantap makanan" Batin Porsche mencoba berpikir, apa kinn mengetahui jika dia bertemu dengan sepupu kinn

Porsche semakin memeluk erat lengan kekar suaminya

"Ahh aku ingat aku bertemu secara tidak sengaja dengan seseorang yang mengaku menjadi sepupumu kinn" Seru Porsche tersenyum manis

Kinn dengan cepat meremat kuat bibir istrinya

"Mengapa kau tersenyum saat bercerita tentang dia" Sentak kinn tidak Terima, dia benar benar menahan sesak panas tetapi mengapa istrinya sungguh lemot menyadari arti cemburu ini

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang