𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟗

17.7K 1.3K 114
                                    






Setelah beberapa hari kepala keluarga kittisawat dan sang istri mengurus semua kepindahan, sekarang Porsche dan che benar benar tidak akan bisa kembali ke kanada, rumah nenek mereka memang tidak di jual oleh kedua orang tua nya, namun untuk menetap lagi jelas akan mendapatkan larangan kuat



Kembalinya kedua orang tua mereka menambah kesan ramai, namun sedikit berbeda karena tidak adanya namtan di dalam mansion, Porsche yang merasa bertanggung jawab mencoba berbicara seadanya jika dia tidak mengetahui dimana keberadaan namtan sampai sekarang



"Bagaimana bisa kau tidak mengetahui di mana keberadaan adikmu Porsche" Ucap tegas sang ayah pada nya



Raut wajah sang ayah sungguh sungguh tegas dan keras, putri keluarga kittisawat tidak ada di dalam kediaman setelah mereka semua berada di mansion, seharusnya mereka semua berkeluarga lengkap untuk memulai sarapan pagi, kedatangan sang kepala keluarga dan sang istri memang di jam 12 malam, dan tanpa ingin membangunkan mereka semua mereka lebih memilih diam dan esoknya melepas rindu



"Aku benar benar tidak mengetahui nya" Jawab Porsche pelan



Che memandang papanya dengan tajam, apapun, apapun semua yang di lakukan oleh phi Porsche akan selalu salah dimata papanya, mengapa harus phi Porsche yang salah, yang bersalah penuh adalah phi namtan, sebagai wanita terhormat harusnya tanpa di minta pun phi namtan paham harus berada di mansion dan tidak keluar karena menyandang status putri keluarga kittisawat



"Sudah diam, ini adalah meja makan dan seharusnya obrolan seperti ini harus berhenti terlebih dahulu" Ujar sang nyonya rumah



Porsche melanjutkan sarapan miliknya dengan malas, tidak ada selera lagi yang hinggap di mulutnya melihat makanan kesukaan nya di masak oleh sang mama



"Makanlah dengan baik" Ucap sang papa tegas pada Porsche



"Phi Porsche tidak nafsu melihat papa" Celutuk che yang tidak sopan membuat Porsche memejamkan matanya erat, bocah satu ini benar-benar sungguh tidak mempunyai rem dalam mulutnya, tidak harus mengucapkan secara gamblang seperti itu



"Che" Tekan sang mama



"Mama lihat bukan, papa menyalahkan phi Porsche, walaupun phi adalah seorang saudara tertua tetapi harusnya phi namtan paham karena phi namtan sudah dewasa" Ucap nya menyindir



Entah apa yang selalu di makan oleh phi Porsche hingga selalu seperti ini, phi nya setiap berdebat akan selalu diam, dan dirinya yang akan turun langsung dengan mulut cerewet nya



"Diam dan makan"



Porsche berdiri dari duduknya dengan wajahnya masih datar, walaupun di paksa, mulutnya tetap tidak bisa menerima suapan dari tangan nya sendiri, lebih baik Porsche berdiam di dalam kamar dan tidak akan ada lagi perdebatan tentang kesalahan namtan yang tidak kembali



Papanya pasti sudah menghubungi pihak perusahaan yang di tempati oleh namtan bekerja hingga papanya mengetahui jika namtan memang sedang cuti dan papanya jelas marah melihat jika putri kesayangan nya tidak bisa di cari dimanapun



"Mau kemana" Tanya che terpekik



"Phi akan kembali terlebih dahulu karena akan mengurus pekerjaan"



"Ikut" Teriak che lagi



Mansion benar benar hidup setelah kedatangan 2 putra di keluarga ini lagi, apalagi dengan adanya che yang sangat senang berteriak mengintili saudara laki lakinya



 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang