Porsche berjalan dengan amat perlahan menuju kinn, tangisan nya masih membasahi dengan deras pipi bulatnya, sakit hati nya masih dalam membekas akan ucapan ibu kinn padanya, nyonya theerapanyakul menolaknya karena dirinya adalah seseorang yang bukan dari keluarga kaya raya, sangat berbeda jauh dari seorang kinn yang notabene adalah seorang pewaris tunggal perusahaan utama terkaya
"Apa mempunyai hubungan dengan seseorang seperti mu harus mempunyai kedudukan tinggi yang rata" Tanya Porsche yang membuat dahi kinn berkerut, untuk apa Porsche menanyakan tentang sosial materi dengan nya, bukankah mereka dari golongan yang sama, namun berbeda nya Porsche merahasiakan jika Porsche berasal dari keluarga kittisawat kaya raya
"Apa maksud mu dengan semua ini" Tanya kinn membentak keras
"Hiks kinn hikss"
"Ada apa dengan mu" Tanya nya dengan suara keras kembali, kinn tidak menyukai ucapan Porsche yang akan melibatkan kekayaan, jika Porsche tidak memiliki segalanya, akan ada dirinya yang memberikan segalanya, segalanya hanya untuk Porsche
"Hubungan kita telah di tentang hiks kinn, aku harus meninggalkan mu demi kebaikan mu"
Deg
Deg
Rahang kinn mengetat keras, siapa, siapa yang berani melarang hubungan nya, kehidupan nya adalah milik nya, dan siapapun tidak harus mencampuri urusannya bahkan jika itu adalah keluarga nya, kini kinn menelan saliva nya dengan berat, tangisan Porsche yang berada di depan nya membuatnya ingin segera mendengar, siapa kah pelaku utama dalam hancurnya hubungan miliknya
"Siapa" Tanya kinn sekali lagi
"KATAKAN PADAKU SIAPA YANG MELAKUKAN ITU PADAMU"
Porsche menjatuhkan tubuhnya menunduk, tangisannya sangat menyayat siapapun yang mendengarkan nya, Porsche benar benar merasa hancur saat dirinya harus meninggalkan kinn, dan semakin membuat nya hancur karena keterpaksaan nya untuk pergi segera ke kanada di karenakan adik nya mengalami kecelakaan
Lantas saat dirinya ingin memulai semuanya dengan baik, kinn kembali dan bertemu dengan nya, dengan status yang sangat berbeda yaitu menjadi kekasih dari adik nya yang berada di thailand
Apa yang harus di lakukan oleh Porsche, ibu kinn lah yang menolak kehadiran nya, semua nya akan percuma jika dia memaksa kehendak cinta nya untuk kinn
"Hikss hiksss"
Greb
Kinn mendekat dan ikut menunduk, tangan nya mencengkram rahang Porsche dengan kuat, tatapannya menajam, ada sedikit, ada sedikit air yang menggenang, Tetapi Porsche yang sudah menangis tidak bisa melihat itu semua, air matanya memburamkan penglihatan nya
"Siapa yang melakukan itu padamu, KATAKAN PADAKU SIAPA"
"Nyonya theerapanyakul" Gumam Porsche di tengah isakannya yang masih bisa di dengar oleh kinn
"Apa" Tanya kinn sangat pelan tidak percaya dengan pendengarannya
Ibunya melakukan hal itu, apa itu benar adanya seperti apa yang di ucapkan oleh Porsche padanya, ibunya tidak mungkin melakukan hal itu padanya, bahkan ibunya tidak mungkin mengetahui hubungan mereka karena kinn dan Porsche bahkan berpacaran saat masa kuliah
"Katakan sekali lagi padaku"
Porsche memandang kinn yang berada di hadapannya
"Nyonya theerapanyakul meminta ku untuk meninggalkan mu hiks"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞
Fanfiction"𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐮𝐬𝐮𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭" 𝐃𝐞𝐬𝐢𝐬 𝐊𝐢𝐧𝐧