Chapter 35

14.5K 1.3K 85
                                    





Saat ini namtan sudah merasakan jika hatinya telah mempunyai dendam kuat pada phi Porsche, saudara nya itu telah merebut kinn darinya, kekasih yang amat di cintainya telah sedikit menjauh dari nya, dan semua itu akibat saudara tertuanya, namtan merasa jika dia tidak melakukan sesuatu maka dia akan kehilangan kinn untuk selamanya

"Aku harus bertemu dengan mae saat ini juga" Ucap namtan dalam hati, sekarang pun namtan tidak bisa untuk fokus pada pekerjaan, dan kali ini namtan rasa dirinya akan cuti untuk sementara waktu, tuan mew Suppasit pasti akan menghargai keputusan nya untuk cuti sementara, karena tuan mew juga kenal dengan kedua orang tuanya yang bukan dari keluarga biasa, status nya di perusahaan tuan mew pun adalah seorang sekretaris kedua

Namtan akan meminta pada mae untuk mempercepat pertunangan mereka, walaupun fakta jika kinn menolak kehadiran nya, tetapi jika Mae tetap ngeyel dengan keinginan nya, pasti kinn akan menurut seperti saat kinn menerima kedatangan nya sebagai kekasih kala itu

"Atau saat ini lebih baik aku memohon pada phi Porsche agar tidak berdekatan lagi dengan kinn" Pikir ulang namtan

Seperti nya itu adalah sebuah tindakan yang bagus jika dia menemui phi Porsche nya terlebih dahulu, phi Porsche sangat mencintai dirinya dan juga che  dan tidak mungkin phi Porsche menolak permintaan nya di sertai dengan tangisan lirih 

"Aku harus bertemu dengan phi Porsche saat ini juga, jika aku menundanya maka aku akan kehilangan kesempatan untuk bertunangan dengan kinn karena mereka akan terlanjur untuk bersama"

Namtan kini berjalan menuju kamar saudara nya, lorong yang menuju kamar phi nya memang lumayan panjang tetapi segera namtan berjalan dengan cepat, diri nya tidak sekalipun menoleh kan wajahnya untuk memandang sekitar, cukup fokus pada tujuan nya kali ini

Tok

Tok

"Phi" Panggil namtan pelan

"Masuklah" Ujar suara dari dalam

Cklek

Porsche yang sedang duduk membaca sebuah buku pun melihat kedatangan adiknya di kamarnya, jarang sekali untuk namtan memasuki kamarnya, dan Porsche yang sudah peka akan apa yang ingin di bicarakan oleh namtan sontak saja menunggu dalam diam, adiknya pasti akan membicarakan tentang kinn

"Ada apa" Tanya Porsche amat pelan

"Phi" ujar namtan lembut, langkah nya semakin mendekat pada Porsche yang sedang duduk nyaman menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang

"Bicaralah"

Namtan kini duduk dengan amat pelan di dekat Porsche, tubuhnya yang langsing semampai kini berada di dekat saudara nya, tangannya saling meremat takut untuk memulai pembicaraan dengan phi Porsche

"Why, mengapa tanganmu bergetar nong, bicaralah jika ada sesuatu yang menganggu mu" Pinta Porsche pada adiknya yang seperti nya ketakutan

"Apakah phi bekerjasama dengan kinn untuk waktu yang lama" Cicit namtan gugup, ingin sekali untuk namtan berteriak dan berucap lantang jika seharusnya Porsche menjauh dari Kekasihnya, namun jika dia melakukan hal itu, maka semuanya akan runyam karena dirinya dan Porsche memang tidak mempunyai masalah apapun sebelum nya

Namun harapan agar phi Porsche tidak berdekatan dengan kinn menguar kuat, dan namtan mencoba berbicara dengan baik dan tidak terlalu terburu-buru

"Phi tidak bisa memperkirakan kapan  kerjasama ini akan terhenti, karena hanya kinn yang mengetahui waktu yang di tentukan untuk berhenti" Porsche menjawab namtan namun di dalam hatinya saat ini seolah olah dirinya memikirkan hal hubungan antara dirinya dan kinn, ya.... Porsche tidak bisa berbicara semua nya jika kinn akan menghentikan ini semua nya ataukah terus berlanjut

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang