chapter 33

15.2K 1.3K 80
                                    



"Apa bermalam bersama putraku membuat mu senang dengan keadaan ini, kau ber senang senang di atas kekhawatiran adikmu sendiri pada kekasih nya yang bersama dengan mu" Ucap tajam nyonya theerapanyakul pada Porsche yang sedang memakan sarapan dengan nikmat namun semuanya seolah tidak memiliki rasa, hanya ada rasa hambar dari masakan ini

Mereka ber empat memang kini sedang menyantap sarapan bersama, dan saat Putranya itu mengangkat panggilan telfon penting dari klien, nyonya theerapanyakul menyentak ucapan sinis pada kekasih simpanan putranya saat kinn tidak berada di tempat , jika kinn berada di sini mungkin kini putranya itu tidak akan menerima jika ucapan nya menyinggung Porsche

Rasa geram karena Porsche dengan berani nya menginap di mansion utama theerapanyakul membuat nya murka, bahkan mereka berada dalam satu kamar dan itu adalah kamar putra kedua nya, menunggu waktu yang tepat untuk berbicara pun dirinya memerlukan kepergian sang putra tidak bisa terburu-buru

"Lihat, kau bahkan menghabiskan malam indah bersama dengan kinn, saudara macam apa yang menghancurkan kebahagiaan adiknya" Desisnya dingin

"Cukup, mengapa kau terus mencecarnya seperti itu, semua itu adalah urusan ya dengan kinn" Timpal tajam tuan theerapanyakul pada sang istri, kali ini istrinya benar benar sudah keterlaluan

Tidak seharus nya istri nya seperti itu, jika memang tidak menyukai Porsche putra pertama keluarga kittisawat tidak harus selalu berucap sinis, dirinya yakin sekali jika hubungan ini adalah keinginan putra nya penuh, dilihat dari matanya beberapa kali Porsche tidak nyaman saat putranya terlalu memaksakan kehendak seperti melakukan skinship

"Tapi kinn adalah putraku" Seru nathanee kuat

Tatapan tajam serta ucapan sinis dari ibu kinn membuat porche tidak bisa sekalipun menelan makanan yang telah berada di lehernya, mencoba menelan makanan pun rasanya benar benar hambar walaupun masakan itu di masak oleh cheff khusus sekalipun

Bukan tidak ingin berkeinginan menjawab namun alangkah lebih baik jika dirinya hanya diam saat ibu kinn membahas tentang adiknya, rasa di hatinya bener bener ngilu saat dengan gamblang nama namtan di sebut sebut dengan jelas, sedari dulu memang ibu kinn sudah tidak menyukai nya

Tangan nya pun kini bergetar ketakutan berharap agar kinn segera kembali, mmengapa juga kinn harus keluar saat menerima panggilan, sepenting apa hingga kinn harus menerima dengan meninggal kan nya di sini sendirian tanpa di dampingi

Tap

Tap

"Ada apa" Tanya kinn tajam karena ruangan meja makan sunyi senyap

Dan Kedatangan kinn bagaikan angin segar untuk nya, kinn seperti cahaya yang datang untuk mengusir hawa seram dari ibu kinn sendiri

"Kitten, mengapa tangan mu bergetar sayang" Tanya kinn dengan tegas terselip juga nada khawatir yang kentara

Kinnpun dengan cepat menatap kedua orang tuanya dengan tajam, tersangka utama dalam hal menatap dan mencerca ucapan adalah jelas adanya jika merekalah yang melakukan hal itu pada kekasih nya

"Ada apa ini"

"Kitten" Tanya kinn sedikit tinggi

"Tidak ada apapun duduklah" Jawab Porsche dengan suara tergagap bergetar, jelas sekali jika suara darinya adalah ketakutan padahal Porsche sudah mencoba untuk berucap tegas pada kinn namun tatapan dari mata tajam yang mirip dengan kinn itu membuat nya tidak bisa leluasa

"Seperti nya makanan di sini sangat buruk hingga kau tidak memakan makanan mu sedikitpun kitten, kita bisa pergi dari sini sekarang juga"

Kinn menarik sedikit kuat lengan ramping kekasih nya, lebih baik mereka pergi daripada berada di sini

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang